Jelang musim haji 2025, persiapan layanan untuk jemaah haji Indonesia baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci telah rampung. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, menyampaikan bahwa semua aspek layanan telah siap untuk menyambut para jemaah yang akan berangkat ke Makkah. “Alhamdulillah, persiapan layanan baik di tanah air maupun di tanah suci telah selesai kita lakukan. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mulai di embarkasi hingga Arab Saudi pun telah siap melayani para jemaah,” ujar Hilman dalam pernyataannya pada Kamis, 1 Mei 2025.
Dalam persiapan ini, Kemenag tidak hanya fokus pada penyediaan akomodasi, transportasi, dan konsumsi, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada layanan peribadatan. Konsultan ibadah dan pembimbing ibadah sudah tersedia untuk membantu dan membimbing jemaah dalam menjalankan ritual haji. “Kami berharap ini dapat menjadi penyelenggaraan haji terbaik,” imbuh Hilman.
Pelayanan PPIH di embarkasi dan Arab Saudi dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi jemaah haji Indonesia. Sumber daya manusia yang dilibatkan dalam layanan ini mencakup petugas yang berpengalaman dan terlatih, siap sedia untuk membantu segala kebutuhan jemaah selama di Tanah Suci.
Untuk mendukung perjalanan jemaah, terdapat total 14 embarkasi di Indonesia yang menjadi lokasi pemberangkatan. Daftar embarkasi tersebut antara lain:
1. Embarkasi Banda Aceh (BTJ)
2. Embarkasi Medan (MES)
3. Embarkasi Padang (PDG)
4. Embarkasi Batam (BTH)
5. Embarkasi Palembang (PLM)
6. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG)
7. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS)
8. Embarkasi Solo (SOC)
9. Embarkasi Surabaya (SUB)
10. Embarkasi Banjarmasin (BDJ)
11. Embarkasi Balikpapan (BPN)
12. Embarkasi Makassar (UPG)
13. Embarkasi Lombok (LOP)
14. Embarkasi Kertajati (KJT)
Dengan adanya 14 embarkasi ini, proses pelepasan jemaah haji dilakukan lebih efisien, mengingat penyebaran regional yang memudahkan akses bagi calon jemaah. Hilman Latief juga menyebutkan bahwa sebanyak 1.128 calon jemaah haji telah masuk ke Asrama Haji Surabaya dan dijadwalkan akan diterbangkan ke Tanah Suci pada 2 Mei 2025.
Kemenag mencatat bahwa semua jemaah haji akan mendapatkan layanan yang terintegrasi, di mana aspek akomodasi, transportasi, konsumsi, serta bimbingan ibadah saling mendukung untuk menciptakan pengalaman haji yang lebih bermakna. Di samping itu, jemaah juga diingatkan mengenai aturan dan regulasi perjalanan haji, khususnya terkait penggunaan visa haji. Hal ini penting untuk menghindari masalah di lapangan yang dapat berakibat pada sanksi denda hingga Rp400 juta bagi yang melanggar ketentuan.
Dengan rampungnya persiapan ini, Harapan Kemenag adalah agar seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan khusyuk dan nyaman, kembali ke Tanah Air dengan selamat. Semua perhatian dan langkah persiapan ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengalaman haji dan memberikan pelajaran berharga bagi jemaah untuk menjalani kehidupan pasca-haji mereka.