Jenazah Murdaya Poo Disemayamkan di Wihara GVA Borobudur

Jenazah pengusaha dan politikus terkemuka, Murdaya Widyawimarta Poo, kini telah disemayamkan di Wihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA) yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Proses persemayaman ini berlangsung pada Senin malam, 14 April 2024, dan dihadiri oleh keluarga serta kerabat dekat. Pemilihan lokasi yang dekat dengan Candi Borobudur ini dianggap sebagai bentuk penghormatan yang sangat berarti bagi almarhum.

Murdaya Poo, yang dikenal luas sebagai figur penting dalam masyarakat, tiba di wihara pada pukul 20.38 WIB, didampingi oleh istri, Siti Hartati Murdaya, dan anak-anaknya. Setelah proses turun dari mobil, jenazah langsung dibawa menuju altar Wihara GVA untuk diadakan doa bersama. Kehadiran umat Buddha dan para biksu sangha yang menanti sejak sore menunjukkan penghormatan yang mendalam terhadap sosok Murdaya.

“Dari agama Buddha, kalau kita mau menghormati papa lebih bagus di tempat yang sakti yaitu di dekat Candi Borobudur. Ada seorang rama dari India untuk bikin kremasi yang sangat sakti dengan cara tradisional,” ungkap Prajna Murdaya, anak kedua almarhum, saat diwawancarai setelah mengikuti rangkaian doa.

Murdaya Poo, yang tutup usia pada 7 April 2025, meninggalkan kenangan mendalam bagi banyak orang. Beliau dikenal sebagai sosok yang dermawan dan sangat peduli terhadap sesama, tidak hanya di kalangan keluarga, tetapi juga di lingkungan yang lebih luas. Prajna menceritakan bahwa ayahnya selalu berpesan agar keluarganya hidup rukun dan optimis dalam menghadapi setiap tantangan. “Bilangnya itu kalau mengatasi suatu itu selalu ada cara. Jadi, kalau kita tekun dan optimis, apa pun bisa diatasi, baik dalam bisnis maupun sosial,” tambahnya.

Almarhum Murdaya Widyawimarta Poo merupakan salah satu pengusaha sukses yang telah melalui perjalanan hidup yang panjang. Ia dikenal luas sebagai pendiri Perusahaan Indonesia Mandiri (PIM) dan telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan dan sosial. Sebelum meninggal akibat penyakit kanker di Singapura, Murdaya telah menjalani kehidupan yang penuh warna dan berbagai tantangan yang berhasil ia lewati dengan baik.

Berdasarkan informasi yang beredar, upacara kremasi dijadwalkan akan dilaksanakan pada 7 Mei 2025 di Wihara Graha Padmasambhava yang terletak di Dusun Ngaran II. Proses pemakaman ini akan menjadi momen terakhir bagi keluarga, sahabat, dan para pengikut ajaran Buddha untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.

Dalam pernyataan terakhirnya, Prajna menekankan bagaimana almarhum bukan hanya berkontribusi dalam dunia bisnis tetapi juga dalam memperkuat ikatan sosial di lingkungan sekitar. Banyak yang merasa kehilangan dengan kepergian sosok yang selama ini menjadi panutan dan sumber inspirasi bagi banyak orang.

Murdaya Poo dikenal bukan hanya karena keberhasilannya dalam bisnis, tetapi juga karena dedikasinya terhadap kehidupan sosial dan keagamaan. Kebaikannya akan selalu dikenang oleh masyarakat yang merasakan dampak positif dari perbuatannya. Kini, ia diingat sebagai seorang yang tidak hanya berpengaruh dalam dunia usaha, tetapi juga sebagai sosok yang peduli dan senantiasa membantu orang lain di sekitarnya.

Dengan adanya penempatan jenazah di Wihara GVA, harapan akan kebangkitan spiritual dan penghormatan yang tinggi dapat dirasakan oleh semua yang datang untuk meluangkan waktu untuk berdoa bagi almarhum. Di tengah kesedihan ini, nilai-nilai yang ditinggalkan Murdaya Poo akan terus hidup dalam hati dan tindakan orang-orang yang mengenalnya.

Exit mobile version