Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menggarisbawahi pentingnya penguasaan teknologi kecerdasan buatan (AI) oleh generasi muda Indonesia dalam mendukung transformasi digital global. Menurut Nezar, AI akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital nasional, dan ketidakpahaman terhadap teknologi ini dapat membuat generasi muda hanya menjadi penonton di era digital yang kini sedang berlangsung.
“AI sudah berada di tengah kehidupan kita, dan kita perlu bersiap untuk masa di mana semua hal bertransformasi menjadi berbasis AI. Ini bukan hal yang jauh di masa depan, tetapi sudah merambat ke setiap aspek kehidupan dalam waktu dekat,” ungkap Nezar dalam suatu acara di Jakarta. Pernyataan tersebut disampaikan pada Sabtu (19/4/2025) dan menjadi sorotan karena menandakan urgensi bagi generasi muda untuk aktif berpartisipasi dan menguasai teknologi tersebut.
Saat ini, penggunaan AI di berbagai sektor sudah mulai meluas dan beragam, memfasilitasi komunikasi, aplikasi digital, dan peningkatan produktivitas. Dengan AI, produktivitas dapat meningkat hingga 3,5%, sebuah angka yang cukup signifikan dalam mendorong daya saing ekonomi. Nezar mencatat, penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 80% dari total populasi, menunjukkan kesiapan infrastruktur digital untuk mengadopsi teknologi AI secara lebih luas.
Nezar juga menekankan pentingnya lembaga pendidikan untuk beradaptasi dengan perubahan ini, menyediakan program yang mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil dalam memanfaatkan teknologi digital, termasuk AI. “Pendidikan menjadi ujung tombak dalam pemanfaatan AI. Kami berharap lembaga pendidikan dapat menyiapkan generasi yang mampu berinovasi dengan teknologi ini,” jelas Nezar.
Diproyeksikan, ekonomi digital Indonesia memiliki potensi mencapai Rp5.000 triliun pada tahun 2030, di mana kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mencapai 40%. Ini adalah pernyataan yang menggambarkan betapa pentingnya investasi dalam teknologi dan inovasi untuk membangun ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Berbagai inisiatif pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat bersinergi untuk mempercepat pengembangan ekosistem digital. Nezar mengungkapkan komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur digital yang memadai. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan inovasi dan meningkatkan daya saing Indonesia di level global.
Ketika ditanya mengenai tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam transisi ke ekonomi digital, Nezar mengakui pentingnya kerjasama lintas sektor. “Kita perlu saling mendukung dan membangun kolaborasi yang erat antara pemerintah, swasta, dan dunia pendidikan. Hanya dengan cara ini kita bisa mengatasi tantangan dan meraih potensi yang ada,” tambahnya.
Untuk mendorong generasi muda mengambil langkah konkrit dalam penguasaan AI, sejumlah program pelatihan dan workshop dipersiapkan. Nezar berharap para pemuda dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini dan membangun keterampilan yang diperlukan untuk berkarier di era digital.
Ke depan, dengan meningkatnya adopsi AI dan teknologi digital, Nezar menegaskan bahwa peran generasi muda akan semakin penting. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta dan inovator. Kombinasi antara pendidikan yang relevan dan dukungan dari seluruh stakeholder akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut, dan merangkul masa depan yang lebih cerah untuk Indonesia dalam ekosistem digital global.