Huawei Luncurkan Chip AI Terbaru, Tantang Dominasi Nvidia H100

Raksasa teknologi asal China, Huawei, tengah berusaha untuk menantang dominasi Nvidia, yang dikenal dengan produk chip AI-nya, khususnya H100. Menurut laporan Techcrunch, Huawei sedang mengembangkan chip AI baru bernama Ascend 910D. Pengembangan ini bertujuan untuk mengisi kekosongan pasar semikonduktor AI di China yang muncul akibat pembatasan ekspor dari Amerika Serikat.

Sumber-sumber terpercaya yang dikutip oleh Wall Street Journal menyatakan bahwa Huawei telah menunjukkan kemajuan dalam pengembangan chip Ascend 910D. Perusahaan ini juga sedang membangun kerja sama dengan sejumlah perusahaan di China untuk menjadi mitra pengujian chip tersebut. Ambisi besar mereka adalah agar chip ini dapat bersaing dengan produk-produk Nvidia yang saat ini sangat populer usada dalam melatih model-model AI.

Pengembangan chip ini terjadi beberapa minggu setelah Amerika Serikat memperketat pembatasan ekspor untuk chip AI tertentu ke China. Jika Huawei berhasil mengembangkan dan memproduksi Ascend 910D dengan performa kompetitif, hal ini dapat menawarkan alternatif bagi pasar AI China, yang tengah terpengaruh oleh kontrol ekspor yang ketat dari AS. Ini merupakan langkah strategis yang sejalan dengan upaya China untuk mencapai kemandirian teknologi, khususnya dalam sektor-sektor kritis seperti AI.

Nvidia sendiri baru-baru ini mengalami penurunan pendapatan yang signifikan. Perusahaan itu memperkirakan kerugian mencapai US$5,5 miliar setelah pemerintah AS mengumumkan bahwa mereka memerlukan lisensi untuk menjual chip H20 ke China. Pembatasan ini dikaitkan dengan kekhawatiran bahwa chip H20 dapat digunakan untuk memperkuat superkomputer di China. Pemerintah AS telah menyatakan bahwa kontrol ini akan berlaku untuk waktu yang tidak terbatas.

Di pihak lain, peluncuran DeepSeek—chatbot AI asal China yang dirilis awal tahun ini—menunjukkan bagaimana negara tersebut berupaya memanfaatkan teknologi chip untuk memperkuat kemampuannya di bidang AI. Meskipun chip H20 dirancang untuk memenuhi regulasi ekspor sebelumnya, langkah terbaru dari pemerintah AS menunjukkan bahwa pembatasan semakin ketat, berpotensi mempengaruhi seluruh industri semikonduktor, termasuk Nvidia dan AMD, yang sama-sama mengalami penurunan saham setelah pengumuman tersebut.

Saham Nvidia, setelah kabar ini beredar, anjlok lebih dari 5%. AMD, sebagai salah satu pesaing utama, juga mencatat penurunan sekitar 5,9%. Dampak yang sama terlihat di pasar Asia, di mana saham perusahaan pengujian chip Jepang seperti Advantest dan Disco Corp. juga mengalami penurunan, masing-masing sebesar 6,6% dan 8%. Raksasa semikonduktor Taiwan, TSMC, turut merasakan efek domino dengan penurunan saham sebesar 2,5%.

Langkah yang diambil Huawei dengan chip Ascend 910D menunjukkan upaya kuat untuk menyeimbangkan ketergantungan pada ekspor chip dari luar negeri, terutama di tengah situasi geopolitik yang semakin tegang. Keberhasilan Huawei dalam proyek ini bisa memberikan angin segar bagi industri semikonduktor China, mendukung tujuan jangka panjang untuk mencapai kemandirian teknologi.

Dengan latar belakang situasi industri yang dinamis dan tantangan yang dihadapi perusahaan-perusahaan teknologi global, perkembangan Huawei dalam bidang chip AI patut diperhatikan. Jika chips sudah siap diluncurkan, bukan tidak mungkin Huawei dapat merebut pangsa pasar yang sebelumnya dikuasai oleh Nvidia. Hal ini bisa menjadi titik balik bagi industri semikonduktor di China yang tengah bertransformasi.

Exit mobile version