Vietnam akan menjadi tuan rumah ajang teknologi internasional, GITEX (Gulf Information Technology Exhibition), pada 1-2 Oktober 2026. Pengumuman ini disampaikan di tengah acara GITEX Asia 2025 x Ai Everything yang berlangsung di Marina Bay Sands, Singapura pada tanggal 24 April 2025. Kerjasama antara Dubai World Trade Centre (DWTC), KAOUN International, dan Vietnam National Innovation Center (NIC) menjadi dasar penyelenggaraan acara ini.
Pemilihan Vietnam sebagai tuan rumah GITEX 2026 dianggap sebagai langkah strategis, mengingat pesatnya perkembangan ekosistem teknologi di negara ini. Vietnam telah menjelma menjadi katalisator penting untuk kemunculan inovasi teknologi di Asia Tenggara, mengokohkan posisinya sebagai pusat teknologi regional dan pemimpin dalam rantai pasokan global. Keputusan ini diharapkan bisa memicu kolaborasi dan inovasi lintas batas, yang semakin mendukung pertumbuhan ekonomi digital di wilayah tersebut.
Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital dan Masyarakat Digital Vietnam menargetkan untuk menjadikan negara ini sebagai pusat teknologi informasi dan keamanan jaringan terkemuka di kawasan pada tahun 2030. Dengan fokus pada pengembangan infrastruktur kecerdasan buatan, keamanan siber, internet berkecepatan tinggi, serta pusat data ramah lingkungan, Vietnam bertujuan untuk menciptakan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan sektoral yang lebih luas.
Dalam konteks ini, Deputy Director NIC Kim Ngoc Thanh Nga menyatakan bahwa kedatangan GITEX ke Vietnam akan menjadi momen penting dalam transisi ekosistem teknologi, inovasi, dan investasi digital di negara tersebut. “Ini bukan hanya tentang mengadakan sebuah pameran, tetapi juga membangun masa depan yang berlandaskan inovasi, kolaborasi, dan konektivitas global,”ujarnya saat mengumumkan rencana tersebut.
Acara GITEX Vietnam juga akan menjadi bagian dari Pekan Inovasi Nasional Vietnam, yang akan mendorong pengembangan lebih lanjut dari ekonomi digital. Potensi ekonomi digital Vietnam diperkirakan bisa mencapai US$200 miliar pada tahun 2030, sebuah proyeksi yang menunjukkan ambisi besar negara ini dalam menyongsong era digital.
GITEX Vietnam diharapkan akan menjadi platform utama bagi komunitas teknologi, perusahaan rintisan, dan investor, untuk berkolaborasi, bertukar wawasan, serta menggali berbagai peluang investasi. Kim menekankan pentingnya pertemuan-pertemuan yang bermakna sebagai bagian dari upaya mendalami pemahaman mengenai teknologi terkini, serta menjalin kemitraan dengan mitra global.
Sementara itu, EVP DWTC Trixie LohMirmand menekankan bahwa GITEX Vietnam akan menjadi tonggak signifikan dalam transisi digital baik bagi Vietnam maupun negara-negara berkembang di Asia Tenggara. Acara ini berpotensi membawa pencapaian, kebijakan progresif, dan talenta Vietnam ke perhatian dunia. “GITEX akan memperkuat eksistensi dan aspirasi ekonomi muda yang tangguh di kawasan ini,” ungkap Trixie.
GITEX, yang telah berlangsung selama 45 tahun, menawarkan akses tak tertandingi ke pasar, modal, talenta, dan peluang baru. Keberadaan acara ini di Vietnam akan mengundang perhatian dunia terhadap ekosistem teknologi regional yang dinamis dan berambisi. GITEX Vietnam akan menjadi kesempatan bagi negara ini untuk menunjukkan potensi besar yang ada, serta menciptakan koneksi yang akan menguntungkan berbagai pihak terkait dalam industri teknologi.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, Vietnam siap menyambut tantangan menjadi tuan rumah GITEX 2026. Hal ini tidak hanya akan menguntungkan Vietnam sebagai tuan rumah, tetapi juga mengokohkan posisinya dalam peta teknologi dunia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.