Tujuh Makanan Ini Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Waspada!

Penyakit jantung terus menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Inggris, di mana penyakit ini lebih mematikan dibandingkan kanker payudara. Meskipun perhatian sering tertuju pada faktor genetik dan gaya hidup, pola makan yang tidak sehat juga berkontribusi besar terhadap peningkatan risiko serangan jantung. Berdasarkan analisis terhadap berbagai makanan, berikut tujuh jenis makanan yang sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan jantung.

Pertama, bacon atau daging babi asap. Dalam satu sandwich bacon, terdapat sekitar 6,6 gram lemak jenuh yang berpotensi menaikkan kolesterol LDL atau kolesterol jahat dalam darah. Tracy Parker, ahli diet dari British Heart Foundation, menekankan pentingnya untuk membatasi asupan lemak jenuh, dengan saran maksimum 30 gram untuk pria dan 20 gram untuk wanita per hari. Makanan lain yang juga kaya lemak jenuh adalah sosis (9,8 gram per dua potong), burger, mentega (7,8 gram per sendok makan), dan minyak kelapa (13 gram per sendok makan).

Kedua, keripik. Makanan ini sering kita nikmati sebagai camilan, tetapi tinggi garam (sekitar 0,3 gram per bungkus 25 gram). Mengonsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang berkontribusi pada masalah jantung. Parker menyarankan agar kita memilih label makanan rendah garam dan mengganti keripik dengan camilan yang lebih sehat, seperti kacang tanpa garam atau popcorn tanpa rasa.

Ketiga, gula. Banyak dari kita mengonsumsi cemilan manis seperti cokelat dan kue yang tinggi gula. Diet kaya gula tidak hanya meningkatkan kalori, tetapi juga dapat memicu penambahan berat badan dan obesitas. Menurut Parker, batasi konsumsi gula tambahan hingga 30 gram per hari untuk mengurangi risiko masalah jantung. Sebagai alternatif, kita bisa memilih camilan alami seperti buah atau yogurt.

Keempat, sosis. Selain tinggi lemak jenuh dan garam, sosis termasuk dalam kategori makanan olahan yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Makanan olahan sering mengandung bahan tambahan berbahaya yang dapat memengaruhi kesehatan jantung. Parker menyarankan agar kita beralih ke daging tanpa lemak seperti ayam atau kalkun yang lebih sehat.

Kelima, karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, dan pasta. Makanan ini kehilangan banyak nutrisi dan serat yang penting untuk kesehatan. Parker merekomendasikan untuk beralih ke biji-bijian utuh agar mendapatkan lebih banyak serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk jantung.

Keenam, sup kalengan. Banyak orang menganggap sup kalengan sebagai opsi sehat, tetapi sering kali mengandung garam dan gula tinggi. Misalnya, sup krim jamur bisa mengandung 2,8 gram garam per kaleng. Parker menyarankan agar kita memeriksa label dan memilih sup yang rendah garam serta tanpa tambahan gula. Sup buatan sendiri adalah pilihan terbaik karena lebih mudah dikontrol komposisi bahan-bahannya.

Ketujuh, es krim. Makanan penutup ini kaya akan lemak jenuh dan gula, yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2—faktor-faktor yang berkontribusi pada penyakit jantung. Parker menyarankan agar kita menikmati es krim dalam porsi kecil atau beralih ke yogurt beku yang lebih sehat.

Mengubah pola makan kita dengan mengurangi tujuh makanan berisiko tinggi ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung yang optimal. Memilih makanan utuh yang rendah lemak, gula, dan garam, serta memperbanyak serat dalam diet, akan berkontribusi positif bagi kesehatan jantung. Upaya menjaga pola makan sehat sejalan dengan saran dari para ahli gizi dapat secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya. Dengan melakukan perubahan kecil dalam pilihan makanan, kita dapat memberikan dampak besar pada kesehatan jantung kita di masa depan.

Exit mobile version