Temu dan Shein Pangkas Iklan di AS, Meta-Google Terjun Bebas!

Dua raksasa e-commerce asal China, Temu dan Shein, baru-baru ini mengambil langkah signifikan dengan memangkas belanja iklan digital mereka secara drastis di Amerika Serikat. Pengurangan anggaran iklan ini menjadi perhatian besar di kalangan industri teknologi dan digital marketing, mengingat kedua platform ini sebelumnya merupakan penggerak utama dalam belanja iklan di berbagai media sosial dan platform digital.

Menurut laporan dari Reuters pada 17 April 2025, pemangkasan belanja iklan ini dipicu oleh pemberlakuan kebijakan tarif baru oleh pemerintah AS yang dapat berdampak negatif pada model bisnis Temu dan Shein. Mulai 2 Mei 2025, Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menghapus pengecualian tarif untuk barang impor bernilai di bawah US$800 dari China dan Hong Kong. Kebijakan ini dianggap sebagai langkah untuk melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, memberikan tantangan baru bagi perusahaan-perusahaan yang sebelumnya dapat mengirimkan produk dengan harga yang sangat kompetitif di pasar Amerika.

Dampak dari kebijakan tarif ini cukup besar. Dalam usaha untuk menyesuaikan diri, Temu dan Shein berencana untuk menaikkan harga produk mereka dalam waktu dekat. Hal ini tentunya berpotensi menurunkan permintaan dari konsumen, sehingga kedua perusahaan memutuskan untuk memangkas pengeluaran iklan sebagai langkah proaktif. Data yang diperoleh dari Sensor Tower menunjukkan bahwa rata-rata belanja iklan harian Temu di AS telah turun sebesar 31% dalam periode dua minggu terakhir, yaitu antara 31 Maret hingga 13 April. Penurunan yang sama juga terjadi pada Shein, yang melaporkan penurunan sebesar 19% dalam belanja iklan di platform sejenis.

Adanya pengurangan belanja iklan ini membuat platform teknologi besar seperti Facebook milik Meta dan YouTube milik Google terkena dampaknya. Sebelumnya, kedua platform tersebut mendapat manfaat yang signifikan dari iklan yang agresif dari Temu dan Shein. Penurunan ini tidak hanya berimbas pada pendapatan iklan, namun juga mengguncang kepercayaan investor terhadap pertumbuhan di sektor teknologi dan e-commerce.

Mark Ballard, Direktur Riset Pemasaran Digital di Tinuiti, juga mengungkapkan bahwa Temu telah memangkas belanja iklan secara substansial di Google Shopping sejak 12 April, setelah sebelumnya mengalami lonjakan iklan selama kuartal pertama tahun ini. Kondisi ini menggambarkan bagaimana kebijakan pemerintah dapat memiliki efek domino yang luas terhadap ekosistem digital dan pemasaran.

Sementara itu, pihak Meta menolak untuk memberikan komentar resmi mengenai situasi ini. Perwakilan dari Google, Shein, dan Temu juga belum memberikan tanggapan terkait langkah yang diambil oleh masing-masing perusahaan. Hal ini menciptakan ketidakpastian mengenai strategi jangka panjang yang akan diambil oleh Temu dan Shein di pasar AS yang sangat kompetitif.

Bagi perusahaan-perusahaan lain di sektor e-commerce, pemangkasan iklan ini bisa menjadi pelajaran penting tentang pentingnya memahami dan beradaptasi terhadap perubahan kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi model bisnis mereka. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana perusahaan-perusahaan besar ini akan berstrategi dalam menanggapi kondisi baru, dan apakah mereka bisa tetap kompetitif di pasar yang terus berubah ini.

Dengan situasi yang sedang berkembang, ketidakpastian akan dampak jangka panjang dari kebijakan tarif baru ini masih menjadi fokus perhatian para pelaku industri. Dalam waktu dekat, akan menarik untuk melihat bagaimana Temu dan Shein, bersama dengan platform teknologi lainnya, akan menyesuaikan diri untuk bertahan dalam pasar yang penuh tantangan ini.

Exit mobile version