Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengonfirmasi bahwa beberapa kadernya telah bergabung dalam Struktur Organisasi Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 di Kementerian Kehutanan. Hal ini menjadi perhatian publik terkait peran kader partai dalam upaya mencapai target pengurangan emisi karbon dan keberlanjutan lingkungan, sebagai bagian dari program FOLU Net Sink 2030.
Juru Bicara DPP PSI, Agus Mulyono Herlambang, menjelaskan bahwa struktur OMO tidak hanya terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan ASN, tetapi juga melibatkan pihak eksternal kementerian yang berpotensi membantu pelaksanaan program-program tersebut. Menurut Agus, Menteri Kehutanan telah memilih sejumlah profesional dari luar partai, termasuk dari partai politik, untuk memperkuat tim OMO. “Ini juga sudah terjadi pada masa sebelumnya,” jelasnya.
Agus menggarisbawahi pentingnya pemahaman mengenai sumber pendanaan OMO, yang ditegaskannya tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Anggaran OMO sepenuhnya dibiayai oleh donor dan atau negara mitra, sesuai aturan hukum. Intinya, sama sekali tidak membebani APBN,” ujar Agus. Pernyataan ini menegaskan komitmen PSI untuk mendukung keberlanjutan tanpa memberikan beban tambahan kepada keuangan negara.
Kader-kader PSI yang terlibat dalam OMO diakui memiliki kapasitas dan integritas yang memadai untuk menduduki posisi tersebut. Agus menjelaskan, posisi para kader tersebut adalah di dalam dukungan kesekretariatan, yang berarti mereka bertugas membantu kerja-kerja Menteri Kehutanan dalam bidang administrasi FOLU. “Dengan latar belakang dan pengalaman yang dimiliki, mereka sudah dapat berkontribusi secara efektif,” tambahnya.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa para kader PSI telah menjalin kerja sama yang baik dengan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, sejak lama. “Karena sudah lama membantu Bang Menteri, mereka dapat langsung bekerja tancap gas, karena sudah memahami ritme kerja Bang Menteri,” tutur Agus. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan kader PSI di OMO bukanlah sekadar langkah politik, melainkan hasil dari kerja keras dan keahlian yang telah dibangun selama ini.
Program FOLU Net Sink 2030 merupakan salah satu inisiatif pemerintah Indonesia untuk memerangi perubahan iklim dan mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Targetnya adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan penyerapan karbon melalui pengelolaan hutan dan lahan lainnya. Dengan melibatkan kader-kader berpengalaman dalam struktur OMO, diharapkan program ini dapat berjalan lebih efektif dan mencapai hasil yang diinginkan.
Sebagai bagian dari strategi ini, keberadaan OMO diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga bagi masyarakat yang bergantung pada sumber daya hutan. Kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak, termasuk partai politik, diharapkan dapat membangun sinergi dalam mencapai tujuan-tujuan lingkungan yang lebih besar.
Dalam konteks ini, penting untuk terus memantau perkembangan dan implementasi program FOLU Net Sink 2030 serta peran partai politik dalam mendukung agenda keberlanjutan. Partai seperti PSI, dengan keterlibatan kader-kadernya dalam struktur OMO, menunjukkan bahwa politik dapat berperan aktif dalam isu-isu lingkungan yang krusial dan memberdayakan masyarakat untuk terlibat dalam perubahan positif.
Keterlibatan PSI dalam OMO adalah langkah strategis untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap isu-isu lingkungan, sekaligus membuktikan bahwa keberlanjutan tidak mesti membebani anggaran negara. Hal ini memberi harapan akan terciptanya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan di Indonesia.