Kapal Wisata KM Raja Bintang 02 tenggelam di perairan Pulau Kelor, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu dini hari, 22 Maret 2023, sekitar pukul 02.05 Wita. Kejadian ini berlangsung setelah kapal tersebut berlabuh setelah melakukan perjalanan wisata ke Taman Nasional Komodo. Naasnya, gelombang tinggi dan angin kencang melanda perairan tersebut, menyebabkan kapal tersebut terhempas dan akhirnya tenggelam.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere, Fathur Rahman, menjelaskan bahwa pada saat kejadian, KM Raja Bintang 02 mengangkut sepuluh orang, terdiri dari tujuh turis asing dan tiga orang awak kapal. Beruntung, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat tanpa ada korban jiwa. Tim SAR gabungan berkoordinasi dengan kapal nelayan yang berada di lokasi untuk mendukung proses evakuasi. Para penumpang kemudian dipindahkan ke kapal Pinisi Sipakatau yang kebetulan berada di lokasi dan segera dibawa kembali ke Pelabuhan Marina Labuan Bajo.
Fathur menambahkan, “Tim SAR Gabungan bersama 10 orang penumpang Kapal Raja Bintang 02 telah tiba di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, seluruh penumpang dalam keadaan selamat dan selanjutnya kembali ke penginapan masing-masing.” Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material akibat kejadian ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Kapal wisata KM Raja Bintang 02 merupakan bagian dari industri pariwisata yang ramai di Labuan Bajo, yang dikenal sebagai destinasi populer untuk wisatawan domestik dan mancanegara. Lokasi ini menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, termasuk pemandangan laut yang eksotis dan keanekaragaman hayati. Namun, insiden ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam berlayar, terutama saat kondisi cuaca buruk.
Menyusul kejadian ini, pihak otoritas setempat mengeluarkan himbauan bagi pengelola dan kapten kapal wisata untuk mematuhi standar operasional prosedur (SOP) keselamatan. Mereka juga diingatkan untuk terus memantau kondisi cuaca, termasuk potensi terjadinya gelombang tinggi dan angin kencang sebelum berlayar. Selain itu, penting bagi kapten kapal untuk memiliki lokasi yang aman saat berlabuh dan bermalam di perairan Taman Nasional Komodo.
Keberhasilan evakuasi ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak, termasuk tim SAR dan nelayan lokal, dalam menjaga keselamatan para wisatawan. Dalam situasi darurat seperti ini, kecepatan dan koordinasi yang baik sangat krusial untuk memastikan keselamatan penumpang.
Kapal KM Raja Bintang 02, yang mengalami kecelakaan ini, menjadi satu dari sekian banyak kapal wisata yang beroperasi di wilayah tersebut. Insiden semacam ini juga menyiratkan perlunya evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap industri pariwisata bahari di Labuan Bajo, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, penting untuk memastikan bahwa keselamatan penumpang menjadi prioritas utama. Pengelola wisata di daerah tersebut diharapkan dapat lebih proaktif dalam menerapkan standar keselamatan yang ketat demi menciptakan pengalaman wisata yang aman dan berkesan bagi semua pengunjung.