Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan peningkatan signifikan dalam produksi pangan nasional, khususnya melalui upaya cetak sawah di Kalimantan Tengah. Dalam penjelasannya, Mentan mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 triliun untuk memfasilitasi cetak sawah seluas 75 ribu hektare. Dengan realisasi program ini, diharapkan Kalteng dapat memproduksi hingga 2 juta ton gabah, yang setara dengan 1 juta ton beras.
“Ini Kalimantan Tengah potensinya besar. Kita cetak sawah anggaran kurang lebih Rp 3 triliun di sini. 75 ribu hektare kalau ini berhasil, kemudian ada oplah berhasil, Kalimantan Tengah bisa memproduksi 1 juta ton beras,” demikian pernyataan Mentan Amran setelah menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Luas Tambah Tanam di Kantor Gubernur Kalteng pada Rabu (19/3/2025).
Mentan Amran menambahkan bahwa peningkatan produksi beras di daerah ini tidak hanya akan mencukupi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk mensuplai provinsi lain di Indonesia. “Dengan 1 juta ton tersebut bahkan bisa mensuplai provinsi lain. Ini harapan kita karena besar potensinya dan akan mengangkat pendapatan masyarakat sekitar,” ujarnya, menegaskan pentingnya program ini yang merupakan arahan Presiden untuk memberdayakan petani.
Untuk mencapai target yang ambisius ini, Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai langkah strategis. Berdasarkan informasi terakhir, dari target 75 ribu hektare, sekitar 63 ribu hektare sudah dalam tahap kontrak hingga pertengahan tahun ini. Meskipun begitu, evaluasi terhadap perkembangan proyek akan dilakukan secara berkala, harian, mingguan, dan bulanan, untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana.
“Sekarang sudah kontrak semua tetapi nanti evaluasi harian, mingguan bulanan, progres kurang dari kabupaten itu kita cabut nanti kami serahkan ke kabupaten lain,” tegasnya. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk memastikan setiap hektare yang dicetak dapat berkontribusi maksimal terhadap peningkatan produksi.
Selain program cetak sawah, pemerintah juga fokus pada transformasi pertanian yang lebih modern dalam penerapannya. Mentan mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian sedang mengembangkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan penyediaan alat dan mesin pertanian secara besar-besaran, termasuk traktor, alat panen, serta fasilitas penyimpanan.
“Semua ini sedang berproses. Kita ingin memastikan bahwa petani memiliki akses terhadap teknologi pertanian modern, sehingga produksi meningkat dan kesejahteraan petani terjamin,” kata Mentan, menekankan pentingnya teknologi dalam mendukung produktivitas pertanian.
Program yang diusung kementerian ini merupakan manifestasi nyata dari upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan sekaligus mendukung kesejahteraan petani. Berbagai dukungan yang diberikan mencakup anggaran, infrastruktur, serta akses terhadap teknologi pertanian yang dapat meningkatkan efisiensi serta hasil pertanian.
Dengan semua langkah tersebut, Kalimantan Tengah diharapkan tidak hanya dapat mencapai target produksi beras 1 juta ton, tetapi juga menjadi salah satu daerah penyangga ketahanan pangan nasional. Keberhasilan program cetak sawah dan transformasi pertanian di Kalteng diharapkan dapat menginspirasi daerah lain dalam upaya meningkatkan produksi pangan secara nasional.
Dalam konteks ini, kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, dan pihak-pihak terkait sangat penting untuk menjamin keberhasilan program ini. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat akan terus diminta untuk berpartisipasi aktif dan berinovasi dalam memanfaatkan potensi pertanian yang ada di Kalimantan Tengah.