Larangan Mandi Hujan untuk Anak: Penjelasan Ahli Kesehatan

Pakar kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Nitish Basant Adnani, menegaskan bahwa kegiatan mandi hujan sebaiknya dilarang untuk anak-anak. Meski ada anggapan bahwa bermain di bawah cucuran hujan dapat mengasah kreativitas anak, Risiko kesehatan yang ditimbulkan jauh lebih besar. “Paparan air yang tercemar dapat membawa kuman, bakteri, serta virus tertentu. Oleh karena itu, kami lebih merekomendasikan untuk menghindarkan anak-anak dari mandi hujan,” ungkap dr. Nitish dalam keterangan tertulisnya pada 22 Maret 2025.

Di satu sisi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mandi hujan bisa memberikan manfaat bagi anak, seperti melatih kemampuan motorik dan sensorik, memberikan pengalaman bermain di alam, serta mengurangi kecemasan dan waktu yang dihabiskan di depan layar. Namun, dr. Nitish menekankan kembali agar orang tua lebih mementingkan kesehatan dan mencegah risiko infeksi yang mungkin ditimbulkan akibat aktivitas tersebut.

Musim pancaroba yang terjadi saat ini menjadikan anak-anak lebih rentan terhadap penyakit. Dr. Nitish menjelaskan bahwa daya tahan tubuh anak sangat berpengaruh pada kesehatan mereka. Pada musim ini, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menjadi salah satu penyakit yang sering muncul akibat udara lembap yang menjadi sarang bagi kuman penyebab virus dan bakteri. “Udara lembap di musim pancaroba sangat ideal bagi penularan kuman yang dapat menyebabkan ISPA,” jelasnya.

Dalam hal ini, jika anak terlanjur mandi hujan atau kehujanan, dr. Nitish merekomendasikan agar mereka segera mengganti pakaian basah dan mandi dengan air hangat serta sabun untuk menghindari infeksi. Pencegahan ini penting untuk melindungi anak dari risiko kesehatan yang lebih serius.

Sebagai langkah pencegahan tambahan, dr. Nitish memberikan beberapa saran kepada orang tua:

1. Memberikan pendidikan tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur.
2. Membatasi kontak anak dengan orang yang sedang sakit untuk mencegah penularan.
3. Menggunakan masker di tempat umum, terutama untuk anak di atas dua tahun.
4. Memberikan asupan gizi seimbang, termasuk karbohidrat, protein, dan lemak.
5. Memastikan anak mengonsumsi cukup sayur dan buah yang kaya vitamin serta mineral untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
6. Melengkapi perlindungan dengan suplemen vitamin dan mengikuti jadwal vaksinasi yang dianjurkan.

Pakar kesehatan juga merekomendasikan agar orang tua memberikan suplemen vitamin D pada anak selama musim pancaroba. Dosis yang disarankan adalah 400 IU per hari untuk anak usia 0-1 tahun, dan 600-1.000 IU per hari untuk anak di atas 1 tahun.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, termasuk melarang anak mandi hujan, diharapkan risiko penyakit selama musim pancaroba dapat ditekan. Kesehatan anak merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh setiap orang tua, terutama selama musim yang rentan seperti sekarang. Penanggulangan yang proaktif akan sangat membantu dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak di masa mendatang.

Exit mobile version