Ketum PB IKA PMII: Sinergitas Kunci Menuju Indonesia Emas 2045!

Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) periode 2025-2030 baru-baru ini menggelar acara Silaturrahim Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim di Parle Senayan Park, Jakarta. Acara yang dihadiri oleh ratusan warga pergerakan ini menandakan komitmen PB IKA PMII untuk memperkuat sinergitas demi mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.

Ketua Umum PB IKA PMII, Fathan Subchi, menggarisbawahi pentingnya organisasi ini sebagai wadah bersatunya berbagai elemen bangsa yang memiliki komitmen sama terhadap nilai-nilai perjuangan. Dalam sambutannya, Fathan menegaskan, “PB IKA PMII adalah rumah besar bagi kita semua. Kita harus terus membangun sinergisitas dan menyatukan langkah dalam membangun bangsa untuk Indonesia Emas Tahun 2045.” Pernyataan ini mencerminkan semangat kebersamaan yang ingin ditumbuhkan dalam organisasi ini.

Fathan Subchi menjelaskan bahwa IKA PMII bukanlah sebuah partai politik, melainkan sebuah keluarga besar dengan beragam latar belakang. Ia menekankan pentingnya persatuan tanpa sekat di antara anggotanya, serta kepedulian terhadap sesama. “Tidak ada sekat, tidak ada batas, karena di sini kita semua sama, bersatu dalam semangat kebersamaan dan kepedulian,” tuturnya.

Lebih jauh, ia menyatakan bahwa IKA PMII harus menjadi motor penggerak perubahan di berbagai sektor, baik sosial, ekonomi, maupun kebangsaan. Fathan menyerukan kepada anggotanya untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi berperan aktif menjadi aktor utama dalam menciptakan kemajuan bagi bangsa. Menurutnya, organisasi ini harus mampu menginspirasi dan menggerakkan anggotanya untuk turut serta dalam pembangunan.

Dalam konteks nilai-nilai yang menjadi pedoman, Fathan Subchi menegaskan bahwa IKA PMII harus berpegang pada ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Ia menekankan, “Kita harus terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dalam setiap langkah perjuangan kita. Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang membawa kesejukan, persatuan, dan kemajuan.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen IKA PMII dalam memperjuangkan nilai-nilai moderat dalam masyarakat yang beragam.

Dalam acara tersebut, Andi Jamaro, salah satu senior IKA PMII, memberikan pandangan positif terhadap kepemimpinan Fathan Subchi. Ia mengungkapkan bahwa terpilihnya Fathan sebagai Ketua Umum melalui Musyawarah Nasional (Munas) adalah sah dan sesuai dengan mekanisme organisasi yang berlaku. Ia juga sebelumnya mengusulkan sistem kepemimpinan presidium untuk menciptakan perwakilan yang lebih adil dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga kepemimpinan tidak terpusat pada satu daerah saja.

Di sisi lain, Kiyai Cholil Nafis mengusulkan agar setiap kegiatan IKA PMII diadakan santunan anak yatim, memperluas definisi yatim tidak hanya secara biologis, tetapi juga secara sosial. Hal ini menunjukkan perhatian IKA PMII terhadap isu sosial yang lebih luas di masyarakat. “Yatim tidak selalu dalam pengertian umum, tetapi juga yatim dalam pengertian sosial. Banyak mereka yang memiliki ayah dan ibu, tetapi secara sosial, mereka adalah yatim,” tuturnya.

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, PB IKA PMII kembali menegaskan komitmennya untuk merajut kebersamaan dan memperkuat jaringan antaralumni. Mereka bertekad untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa. Dalam upaya mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, organisasi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak perubahan yang lebih baik di masa depan. Pembelajaran dan kontribusi nyata dari IKA PMII diharapkan dapat menginspirasi generasi penerus untuk terus berjuang demi kemajuan bangsa.

Exit mobile version