Adu Aset Bank Digital 2024: Seabank Teratas, Hibank Salip Neo Commerce

Pertumbuhan sektor perbankan digital di Indonesia terus menunjukkan momentum yang kuat memasuki tahun 2024. Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset perbankan Indonesia mencapai Rp12.460,96 triliun per Desember 2024, mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 5,91% dibandingkan Rp11.765,84 triliun pada tahun sebelumnya. Di tengah tren ini, bank-bank digital semakin bersaing ketat dalam meraih pangsa pasar dan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.

Seabank, yang merupakan bagian dari ekosistem lokapasar Shopee, masih menduduki posisi teratas di antara bank digital dengan total aset mencapai Rp34,59 triliun. Ini menunjukkan kenaikan yang mengesankan sebesar 22,52% dari Rp28,23 triliun pada 2023. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 25,28%, yang kini tercatat sebesar Rp22,4 triliun. Laba bersih Seabank juga mengalami lompatan, naik 51,97% menjadi Rp378,76 miliar.

Sementara itu, Bank Jago menempati posisi kedua dengan total aset Rp28,54 triliun, meningkat 34,03% dari Rp21,30 triliun pada tahun lalu. Bank yang terintegrasi dengan ekosistem GoTo ini melaporkan pertumbuhan kredit yang lebih menonjol, yakni 36%, dengan total kredit sebesar Rp17,7 triliun. Laba bersihnya naik signifikan sebesar 78% dari Rp72 miliar menjadi Rp129 miliar.

Pergeseran signifikan terjadi di posisi ketiga ketika Hibank berhasil menyalip Bank Neo Commerce. Hibank, yang berada di bawah naungan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., mencatatkan aset sebesar Rp17,8 triliun, naik 21,92% dari Rp14,6 triliun pada 2023. Kredit yang diberikan juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat, naik 75,32% menjadi Rp10,55 triliun. Meski laba bersihnya hanya tumbuh tipis sebesar 1,24%, pencapaian ini menunjukkan meningkatnya performa Hibank di tengah persaingan yang ketat.

Bank Neo Commerce, sebelumnya berada di peringkat ketiga, kini telah tergeser ke posisi keempat dengan total aset Rp17,41 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 4,18% dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp18,17 triliun. Penyaluran kreditnya juga menurun, dari Rp10,78 triliun menjadi Rp8,82 triliun. Namun, bank ini berhasil mengubah kinerja dari rugi bersih Rp537,8 miliar pada 2023 menjadi laba bersih Rp19,88 miliar pada tahun 2024.

Berikut adalah ringkasan perolehan aset 10 bank digital per Desember 2024:

  1. Seabank: Rp34,59 triliun
  2. Bank Jago: Rp28,54 triliun
  3. Hibank: Rp17,8 triliun
  4. Bank Neo Commerce: Rp17,41 triliun
  5. BCA Digital (blu): Rp16,05 triliun
  6. Allo Bank: Rp13,98 triliun
  7. Bank Raya: Rp13,13 triliun
  8. Superbank: Rp11,39 triliun
  9. Krom Bank: Rp6,65 triliun
  10. Amar Bank: Rp4,86 triliun

Data menunjukkan bahwa BCA Digital (blu) mencatatkan aset Rp16,05 triliun yang bertumbuh 18,87% dibandingkan tahun lalu. Penyaluran kreditnya juga menunjukkan peningkatan yang substansial, mencapai Rp6,5 triliun, dan laba bersih sebesar Rp108 miliar, meningkat 134,5% dari tahun sebelumnya.

Di sisi lain, Superbank, yang merupakan hasil kolaborasi Grab dan Elang Mahkota Teknologi, menunjukkan pertumbuhan aset paling signifikan dengan kenaikan 105,09%. Namun, meskipun total asetnya mencapai Rp11,39 triliun, bank ini masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp355,36 miliar, meski mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan persaingan yang semakin ketat di antara bank-bank digital, pertumbuhan yang ditunjukkan menunjukkan bahwa pasar perbankan digital Indonesia memiliki potensi signifikan untuk terus berkembang ke depan, seiring dengan semakin meningkatnya adopsi teknologi keuangan oleh masyarakat.

Exit mobile version