6 Tips Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Puasa Ramadan!

Gigi ngilu sering kali dianggap sepele, padahal kondisi ini dapat menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius. Menjelang bulan Ramadan, penting bagi umat Muslim untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut agar tidak mengalami gangguan selama menjalani ibadah puasa. Gigi sensitif dapat mengganggu kenyamanan saat berbuka dan sahur, serta memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Berdasarkan studi terbaru yang dilakukan Haleon bersama Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) dan IQVIA, ditemukan bahwa satu dari tiga orang dewasa mengalami masalah gigi sensitif. Sayangnya, banyak orang yang masih menganggap masalah ini sebagai bagian dari penuaan dan cenderung mengabaikannya. Padahal, gigi sensitif bisa disebabkan oleh melemahnya enamel dan terbukanya lapisan dentin, yang jika tidak ditangani dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan gigi berlubang.

Pakar gigi dari FKG UI, Fatimah Maria Tadjoedin, menjelaskan bahwa gigi sensitif bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan jika tidak dikelola dengan baik, dapat mempengaruhi pola makan serta kepercayaan diri seseorang. Ia menegaskan bahwa sangat penting bagi setiap individu untuk menyadari bahwa gigi sensitif dapat ditangani dengan langkah-langkah yang tepat.

Beberapa tips menjaga kesehatan gigi dan mulut saat puasa Ramadan agar tidak mudah ngilu antara lain:

  1. Sikat Gigi Secara Rutin: Disarankan untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni setelah sahur dan sebelum tidur. Penggunaan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif dapat membantu mengurangi gejala yang berkaitan dengan hipersensitivitas.

  2. Perhatikan Pola Makan: Selama bulan Ramadan, seringkali kita memilih makanan dan minuman yang manis, asam, atau ekstrem suhunya saat sahur dan berbuka. Hal ini dapat memperparah sensitivitas gigi. Sebaiknya, atur suhu makanan dan hindari makanan yang ekstrem dan mengandung asam berlebihan.

  3. Hidrasi yang Cukup: Pastikan untuk menjaga kelembapan mulut setelah berbuka puasa dengan cukup minum air. Dehidrasi dapat mempengaruhi kondisi mulut dan meningkatkan risiko masalah gigi.

  4. Hindari Makanan Manis Berlebih: Makanan manis memang menarik untuk disajikan saat berbuka, tetapi konsumsi berlebihan dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

  5. Kunjungi Dokter Gigi: Apabila mengalami gejala sakit gigi atau sensitivitas yang tidak tertangani, segera kunjungi dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Menurut data, 9 dari 10 penderita gigi sensitif mengalami penurunan kualitas hidup secara signifikan. Sebanyak 93% responden mengakui bahwa kondisi ini mengurangi kenyamanan saat makan dan minum. "Banyak penderita gigi sensitif yang bertahan dengan ketidaknyamanan dan menghindari makanan tertentu, padahal seharusnya mereka mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut," kata Fatimah.

Terlebih dalam konteks bulan suci, di mana perubahan pola makan sangat mungkin terjadi, perawatan gigi yang konsisten akan sangat berarti. Selain menjaga kebersihan gigi, penggunaaan produk khusus juga berperan penting. Penelitian menemukan bahwa 98% pengguna pasta gigi khusus untuk gigi sensitif melaporkan perbaikan dalam masalah gigi mereka.

Melalui langkah-langkah sederhana namun efektif, masyarakat dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik selama bulan Ramadan. Dengan demikian, umat Muslim dapat melaksanakan ibadah puasa dengan lebih nyaman dan tanpa rasa sakit yang mengganggu, serta menikmati momen berbuka dan sahur tanpa khawatir akan masalah gigi.

Exit mobile version