PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan entitas anaknya berhasil mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp1,49 triliun per 31 Desember 2024. Laba ini sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,64 triliun. Meskipun mengalami penurunan laba, kinerja PNM secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan yang solid dalam berbagai aspek, terutama dalam hal pendapatan dan pengelolaan kas.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, pendapatan bersih dan beban bunga dan syariah PNM dan entitas anak mencapai Rp13,37 triliun pada akhir tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 9,64% dibandingkan dengan Rp12,19 triliun pada tahun 2023. Pertumbuhan pendapatan ini mencerminkan strategi PNM dalam memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan kepada nasabah.
Equitas total yang dimiliki oleh PNM dan entitas anak mencapai Rp10,55 triliun per 31 Desember 2024, meningkat 16,45% dari Rp9,06 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan penguatan posisi keuangan perusahaan dan memberikan landasan yang lebih baik untuk ekspansi di masa depan.
Dalam hal liabilitas, PNM mencatatkan beban yang mencapai Rp44,8 triliun per akhir 2024, mengalami kenaikan 6,70% dari Rp41,98 triliun pada tahun sebelumnya. Meskipun liabilitas meningkat, pengelolaan aset dan ekuitas yang baik menunjukkan bahwa PNM tetap berada dalam jalur yang sehat untuk menghadapi tantangan pasar.
PNM juga mencatatkan tren positif dalam pengelolaan kas. Kas dan setara kas per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp3,71 triliun, meningkat signifikan sebesar 98,71% dari Rp1,87 triliun pada tahun lalu. Kenaikan kas ini menunjukkan bahwa PNM mampu mengelola arus kas dengan efisien, yang akan mendukung kegiatan operasional dan perluasan bisnis perusahaan ke depan.
Total aset PNM dan entitas anak tercatat mencapai Rp55,36 triliun pada akhir tahun 2023, naik 8,43% dari Rp51,05 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan aset mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam kapasitas operasi dan kekuatan finansial perusahaan.
Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp73,93 triliun, dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 15,4 juta. PNM juga memiliki jaringan layanan yang luas, dengan 4.675 kantor layanan yang melayani di 451 kabupaten/kota dan 6.165 kecamatan di seluruh 36 provinsi di Indonesia. Cakupan yang luas ini memungkinkan PNM untuk memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang lebih luas, khususnya kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang merupakan fokus utama dari perusahaan.
Dalam menghadapi tantangan di tahun 2025, PNM berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja keuangan dan memperkuat posisi pasar. Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dan melakukan inovasi dalam produk dan layanan, PNM berupaya untuk memberikan dukungan yang lebih baik bagi nasabah, serta meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Tentu saja, langkah-langkah strategis yang diambil oleh PNM dan entitas anaknya akan terus dievaluasi untuk memastikan bahwa perusahaan dapat beradaptasi dengan perubahan pasar dan memenuhi kebutuhan nasabah secara optimal. Dengan kinerja yang positif dan komitmen yang kuat, PNM diharapkan akan terus menjadi pemain kunci dalam sektor pembiayaan di Indonesia.