
Dua sosok pelatih baru, Quentin Jakoba dan Jordy Kluitenberg, ikut dalam rombongan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, yang baru saja tiba di Jakarta. Kehadiran mereka menyiratkan upaya serius Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam meningkatkan performa Timnas Indonesia, terutama menjelang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Quentin Jakoba, yang lahir di Tilburg, Belanda, pada 19 Desember 1987, memiliki pengalaman luas dalam kebugaran fisik pemain, yang menjadikannya aset penting bagi perkembangan fisik atlet di Timnas. Ia sebelumnya menjabat sebagai pelatih fisik di klub Adana Demirspor dan telah berkontribusi bagi Timnas Curacao. Meskipun awalnya ada spekulasi bahwa Jakoba akan menjadi pelatih fisik Timnas Indonesia, PSSI membantah rumor tersebut.
Sementara itu, Jordy Kluitenberg adalah analis pertandingan berpengalaman yang berasal dari Belanda dan saat ini terdaftar di klub Serie C Italia, Triestina. Pria berusia 32 tahun ini mempunyai rekam jejak yang mengesankan, sebelumnya ia menjabat sebagai video analis di beberapa klub, termasuk PEC Zwolle dan SC Heerenveen. Keahlian Kluitenberg dalam analisis pertandingan akan sangat membantu tim menyiapkan strategi menghadapi lawan-lawan mereka.
Kedua pelatih ini bukanlah orang asing bagi pelatih kepala Patrick Kluivert. Ketiganya telah bekerja sama di Adana Demirspor, klub Turki, pada musim 2023/2024, meski hubungan profesional itu hanya bertahan selama 20 pertandingan sebelum mereka berpisah. Kehadiran Jakoba dan Kluitenberg di Timnas Indonesia dapat menandakan niat PSSI untuk memperkuat tim pelatih dengan personil yang memiliki kedekatan dan pemahaman yang baik satu sama lain.
PSSI sedang dalam proses mencari asisten pelatih lokal untuk melengkapi staf kepelatihan mereka. Ini menunjukkan bahwa PSSI tidak hanya berfokus pada pengembangan fisik dan teknik melalui pelatih asing tetapi juga berupaya menciptakan sinergi dengan talenta lokal yang memiliki pemahaman mendalam tentang sepak bola Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu memaksimalkan potensi Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia.
Keberhasilan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi sangat krusial. Dalam perjalanan mereka, Timnas Indonesia akan menghadapi pertandingan penting. Pada 20 Maret 2025, mereka akan bertemu Timnas Australia di Sydney Football Stadium, yang diikuti dengan pertandingan melawan Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Saat ini, skuad Garuda berada di posisi ketiga Grup C dengan enam poin dari enam pertandingan, hanya terpaut satu angka dari Australia di posisi kedua.
Persaingan ketat di grup ini menuntut setiap pertandingan menjadi sangat krusial, dan kehadiran Jakoba dan Kluitenberg diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Timnas Indonesia. Komposisi tim pelatih yang inklusif, dengan kehadiran pelatih asing berpengalaman dan asisten lokal, akan menjadi strategi yang menarik untuk diaplikasikan di tiap laga mendatang.
Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, baik melalui penguatan fisik oleh Jakoba maupun analisis mendalam dari Kluitenberg, Timnas Indonesia diharapkan dapat meningkatkan performanya dan meraih kesuksesan di kualifikasi Piala Dunia mendatang. Masyarakat Indonesia pun berharap kedua asisten pelatih baru ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dan membawa tim kebanggaan bangsa ke jenjang yang lebih tinggi.