Aktris Millie Bobby Brown baru-baru ini mengungkapkan bagaimana emosionalnya hari terakhir syuting serial fenomenal, Stranger Things. Dalam wawancara dengan Savannah Guthrie di acara Today, Brown jujur mengungkapkan perasaannya yang mendalam saat melakukan pengambilan gambar akhir. “Aku sempat berpikir, ‘Aku akan baik-baik saja, aku akan baik-baik saja.’ Tapi kemudian aku menyadari bahwa aku tidak baik-baik saja. Aku menangis banyak,” ujarnya.
Stranger Things, yang telah menjadi salah satu ikon budaya pop sejak diluncurkan hampir satu dekade lalu, menjadi bagian penting dalam karier Brown. Serangkaian peristiwa emosional mengisi hari terakhir syutingnya, yang berlangsung pada bulan Desember. Millie mengingat bagaimana ia melangkah di lokasi syuting, menyadari bahwa setiap momen yang dilaluinya adalah “terakhir”. “Aku berpikir, ‘Ya ampun, ini hari terakhirku. Ini kopi terakhir yang akan aku minum di sini, tanda terakhir yang akan aku injak di lantai syuting,’” ungkapnya.
Momen-momen ini membawa dampak mendalam bagi Brown. Saat mengenang perasaannya, ia menggambarkan bagaimana semuanya terasa cepat dan menghantamnya sekaligus. Dalam sebuah unggahan di Instagram pada 20 Desember, ia membagikan foto-foto dari perjalanan syutingnya serta video pidato emosional. Di dalam klip tersebut, ia membandingkan perpisahan ini dengan momen kelulusan, yang seharusnya membawa kebahagiaan. Namun, bagi Brown, perpisahan ini justru menyakitkan. “Aku sama sekali belum siap meninggalkan kalian,” katanya, mengungkapkan rasa cintanya terhadap para kru dan pemeran lainnya.
Kehilangan ini bukan hanya dirasakan oleh Brown. Rekan mainnya, Gaten Matarazzo, yang berperan sebagai Dustin Henderson, juga menyatakan betapa emosionalnya momen tersebut. Dalam wawancaranya dengan The Hollywood Reporter, Matarazzo menggambarkan masa-masa saat mereka masih muda di musim pertama dan bagaimana setiap kenangan begitu jelas di pikirannya. “Saat ini, aku hampir lebih lama menjadi bagian dari Stranger Things daripada tidak. Jadi, aku akan selalu merasa bersyukur, dan menerima kenyataan bahwa harus melepaskannya semakin sulit,” ungkapnya.
Sementara itu, Brown juga menyikapi antusiasme penggemar menjelang peluncuran musim kelima, yang merupakan musim terakhir dari Stranger Things. Dalam kesempatan di pemutaran perdana film terbarunya, The Electric State, ia meminta penggemar untuk bersabar. “Bersabarlah. Biarkan Duffer Brothers menciptakan sesuatu yang luar biasa, seperti yang telah mereka lakukan selama 10 tahun terakhir,” katanya, menunjukkan keyakinan akan kualitas akhir dari serial yang telah merebut hati banyak orang di seluruh dunia.
Berkaitan dengan momen emosional ini, banyak penggemar berharap agar Stranger Things berakhir dengan cara yang memuaskan, setelah hampir satu dekade menyaksikan perjalanan karakter-karakter yang telah mereka cintai. Serial ini tidak hanya menjadi hiburan bagi penontonnya tetapi juga telah membentuk ikatan yang kuat antara para pemerannya. Dengan banyaknya momen berharga yang telah dilalui, baik di dalam maupun di luar layar, rasanya wajar jika perpisahan ini menjadikan mereka merasa berat hati.
Seiring dengan kedatangan musim terakhir, banyak yang berpendapat bahwa Stranger Things telah menjadi lebih dari sekadar sebuah serial; acara ini telah menjadi bagian dari hidup banyak orang. Harapan akan penutup yang layak dan menawan masih membara, seiring dengan kesedihan yang dirasakan oleh para pemeran dan penggemar. Kenangan tentang Stranger Things akan selalu teringat, dibalut dalam pelukan nostalgia dan kehangatan yang diciptakan melalui kisahnya yang luar biasa.