Kebakaran besar terjadi di Bandara Heathrow, London, pada Jumat, 21 Maret 2025, menyebabkan gangguan serius pada operasional bandara yang merupakan yang tersibuk di Eropa. Ledakan yang kuat terdengar di London barat dan disertai dengan munculnya bola api serta asap tebal dari gardu listrik dekat bandara. Insiden ini terjadi saat ratusan penerbangan tengah berlangsung, mengakibatkan sekitar 1.350 penerbangan terganggu. Penumpang terpaksa dialihkan ke bandara lain, seperti Bandara Gatwick di luar London, Bandara Charles de Gaulle di Paris, dan Bandara Shannon di Irlandia.
Pihak Bandara Heathrow belakangan mengkonfirmasi bahwa pemadaman listrik telah membuat sejumlah terminal lumpuh, menjadikan situasi semakin kacau. Hingga berita ini ditulis, belum ada kepastian kapan listrik akan pulih sepenuhnya. Terminal 4 dilaporkan sudah mendapatkan aliran listrik, namun, terminal lainnya masih terpengaruh. National Grid, penyedia layanan energi, menyatakan bahwa mereka sedang mencari solusi sementara untuk mengalihkan suplai listrik ke Heathrow dan area lainnya.
Sejumlah penumpang berusaha untuk tetap tenang meski situasi semakin memburuk. Lawrence Hayes, yang terbang dari New York ke London, mengeluhkan pengalihan pesawatnya hingga ke Glasgow yang membuatnya kehabisan tenaga. “Saya sudah menempuh perjalanan panjang, dan ini benar-benar melelahkan,” ungkapnya kepada BBC. Dalam situasi ini, maskapai seperti Qantas dan Ryanair harus mengatur kembali jadwal penerbangan serta menambah penerbangan darurat untuk membantu penumpang yang terjebak.
Sementara alasan kebakaran masih dalam penyelidikan, Kepolisian Metropolitan London telah melibatkan tim kontra-terorisme. Keterlibatan tim ini dilakukan untuk mempercepat penyelidikan dan memastikan bahwa tidak ada indikasi tindakan mencurigakan. Menteri Energi Inggris, Ed Miliband, menegaskan bahwa saat ini tidak ada tanda-tanda sabotase dalam insiden tersebut, tetapi ia mengakui bahwa situasi ini menyoroti kerentanan infrastruktur energi Inggris terhadap gangguan besar.
“Satu kebakaran bisa melumpuhkan sistem utama Heathrow, termasuk cadangan listriknya, menunjukkan ada masalah serius dalam pengelolaan krisis,” kritik Alan Mendoza, Direktur Eksekutif Henry Jackson Society. Penutupan Heathrow tidak hanya berdampak pada penumpang, tetapi juga menimbulkan kekacauan bagi maskapai yang harus mengatur ulang jadwal mereka.
Selain mengganggu penerbangan, kebakaran ini juga menyebabkan lebih dari 16.300 rumah mengalami pemadaman listrik. Matthew Muirhead, seorang warga setempat, melaporkan menyaksikan kobaran api besar di gardu listrik, sebelum listrik padam di seluruh area. Situasi ini menciptakan suasana hening di sekitar bandara yang biasanya dipenuhi suara pesawat. James Henderson, seorang warga yang tinggal dekat Heathrow selama lebih dari 20 tahun, menyatakan, “Hari ini, saya bisa mendengar burung berkicau.”
Dengan keterlibatan tim kontra-terorisme dan penyelidikan yang berlangsung, kebakaran besar di Bandara Heathrow menjadi pengingat penting bagi Inggris tentang perlunya kesiapan infrastruktur untuk menghadapi potensi ancaman. Sektor transportasi udara dan infrastruktur vital lainnya kini harus lebih dipersiapkan agar tidak jatuh ke dalam ketidakpastian lebih lanjut, serta memastikan keselamatan dan kenyamanan bagi semua pengguna jasa.