Kebakaran hebat melanda beberapa wilayah di Israel, termasuk daerah perbukitan Yerusalem, pada hari Rabu (24 April 2025). Kebakaran yang dimulai di dekat Moshav Tarum, tidak jauh dari pusat kota, semakin meluas dipicu oleh angin kencang. Upaya memadamkan api dilakukan oleh tim pemadam kebakaran yang disokong oleh pesawat pemadam kebakaran dari udara. Polisi setempat telah meminta masyarakat untuk menjauh dari area yang terpengaruh.
Menurut laporan dari The Times of Israel, evakuasi dilakukan di beberapa kota di pusat kota akibat situasi darurat ini. Para pengendara yang melewati rute tersebut juga diminta untuk meninggalkan kendaraan mereka. Wilayah-wilayah yang terdampak termasuk Eshtaol, Beit Meir, dan Mesilat Zion yang dikosongkan dari penduduk akibat kebakaran yang berkobar di sekitar Beit Shemesh. Polisi juga menutup Rute 38, sebuah jalur lalu lintas utama yang menghubungkan daerah tersebut dengan Yerusalem.
Dalam insiden ini, sembilan orang mengalami luka ringan termasuk tujuh petugas pemadam kebakaran dan dua warga sipil. Asap tebal menyelimuti Yerusalem, bahkan mencapai jarak 25 kilometer dari lokasi kebakaran, yang menyebabkan kualitas udara menurun secara drastis. Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel mengerahkan petugas dari enam distrik dan juga meminta bantuan dari Angkatan Pertahanan Israel (IDF) untuk membantu upaya pemadaman.
Sekitar 110 regu pemadam kebakaran, delapan pesawat pemadam kebakaran, dan satu helikopter turut terlibat dalam usahanya untuk mengatasi kebakaran di utara Beit Shemesh. Mobil pemadam kebakaran dari Angkatan Udara Israel juga dikerahkan, bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran. Dalam usaha untuk menangani situasi, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi pusat komando yang didirikan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan untuk melakukan penilaian situasional.
Penyebaran api dilaporkan mengarah ke utara menuju Rute 1, dengan petugas memantau pendaki yang berada di daerah terancam. Selain itu, kebakaran lain yang terpisah semakin mendekati Rute 6, jalan raya utama, memaksa polisi untuk menutup jalan di dekat kota Petahia dan Pedaya. Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan kerumunan orang yang berjalan di sepanjang jalan raya yang dikelilingi oleh asap tebal.
Sebanyak 25 tim pemadam kebakaran berpartisipasi dalam pemadaman api di lokasi tersebut, sementara layanan kereta api dihentikan di area yang berdekatan dengan rel yang terancam kebakaran. Dinas Meteorologi Israel telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem untuk hari-hari sebelumnya, dengan ramalan suhu yang dapat memecahkan rekor. Di Israel, sebagian besar kebakaran hutan disebabkan oleh aktivitas manusia, sering kali akibat kelalaian.
Selama beberapa tahun terakhir, Israel telah menghadapi musim panas yang panjang, panas, dan kering, menciptakan kondisi yang sangat rentan terhadap kebakaran hutan. Insiden serupa telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, termasuk 1989, 1995, 2010, 2015, 2019, 2021, dan 2023. Otoritas setempat berharap dapat segera mengendalikan situasi ini untuk melindungi warga serta lingkungan sekitar.