PT Great Eastern Life Indonesia, perusahaan asuransi jiwa terkemuka yang juga merupakan bagian dari Great Eastern Holdings Limited, mengungkapkan strategi investasi mereka untuk tahun 2025. Dalam sebuah pernyataan, Hana, Direktur Keuangan Great Eastern Life Indonesia, menekankan pentingnya mengoptimalkan hasil investasi dan likuiditas dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kondisi pasar, serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Strategi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mengelola portofolio investasi secara cermat dan efektif, dengan mempertimbangkan berbagai peluang serta tantangan yang mungkin muncul di pasar. “Fokus utama kami tetap pada optimalisasi hasil investasi dan likuiditas dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, kondisi pasar, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku,” ujar Hana.
Dalam konteks investasi, terdapat beberapa katalis positif yang dapat mendukung kinerja Great Eastern Life Indonesia, antara lain stabilitas ekonomi, kebijakan moneter yang kondusif, dan potensi pemulihan pasar modal. Menurut Hana, faktor-faktor ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan nilai aset investasi dan kelancaran program kerja pemerintah yang berdampak langsung pada sektor riil.
Meski demikian, Hana juga menyadari adanya tantangan yang harus diwaspadai. “Katalis negatif yang dapat menjadi tantangan meliputi volatilitas pasar, ketidakpastian geopolitik, serta perubahan kebijakan ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan hasil investasi,” ungkapnya. Untuk mengantisipasi tantangan-tantangan ini, perusahaan berkomitmen melakukan evaluasi terhadap kinerja investasi dengan pemantauan pasar yang ketat serta pengelolaan risiko yang disiplin.
Dalam rangka memastikan stabilitas dan pertumbuhan investasi yang sehat, Great Eastern Life Indonesia juga terus mengevaluasi kinerja investasinya. “Kami berusaha memberikan nilai optimal bagi pemegang polis melalui langkah-langkah strategis tersebut,” tambahnya.
Sepanjang tahun 2024, Great Eastern Life Indonesia mencatatkan hasil investasi yang positif, sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Kinerja investasi pada tahun tersebut bahkan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan kisaran Return on Investment (ROI) di atas 6%. Hana menjelaskan bahwa pencapaian ini didorong oleh strategi investasi yang tepat serta manajemen aset yang disiplin, yang berfokus pada keseimbangan antara return dan mitigasi risiko.
“Dengan pertumbuhan bisnis yang kuat, kami yakin hasil investasi yang didapat juga akan lebih tinggi seiring bertumbuhnya perusahaan,” kata Hana.
Namun, harus dicatat bahwa industri asuransi jiwa secara keseluruhan menghadapi tantangan signifikan dalam hal investasi. Menurut data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), hasil investasi industri asuransi jiwa di Indonesia pada tahun 2024 mencapai Rp23,91 triliun, mengalami kontraksi sebesar 24,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp31,80 triliun.
Sementara itu, pada periode 2022 hingga 2023, hasil investasi industri ini sempat menunjukkan tren positif, naik sebesar 45,1% dari Rp21,91 triliun menjadi Rp31,80 triliun. Kinerja positif ini memberi harapan bagi Great Eastern Life Indonesia untuk terus tumbuh dan memberikan hasil yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Sebagai langkah antisipatif, Great Eastern Life Indonesia terus beradaptasi dengan perubahan pasar dan memperkuat strategi investasi yang akan membantu mereka meraih hasil yang optimal dalam lingkungan yang dinamis ini. Dengan berbagai inisiatif dan pemantauan yang ketat, perusahaan berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pemegang polis dan mendukung pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia.