Kisruh di dunia skincare Indonesia semakin memanas setelah Nikita Mirzani dan asistennya, Mail Syahputra, ditangkap oleh Polda Metro Jaya pada 4 Maret 2025. Penahanan ini merupakan buah dari laporan yang diajukan oleh Dokter Reza Gladys, yang mengklaim dimintai uang oleh pihak Mirzani agar tidak mengeluarkan review negatif mengenai produk skincare. Kasus ini tak hanya menarik perhatian publik tetapi juga menciptakan perdebatan di kalangan pelaku industri kecantikan.
Fitri Salhuteru, yang dikenal sebagai mantan sahabat dekat Nikita Mirzani dan seorang pengusaha di bidang kecantikan, menyatakan keyakinannya bahwa ada lebih banyak oknum yang terlibat dalam tindakan pemerasan ini. Saat ditemui di kantornya di BSD, Tangerang, pada 5 Maret, Fitri menegaskan, “Semoga tidak berhenti di mereka berdua saja,” menandaskan harapannya agar penyidikan tidak hanya fokus kepada Mirzani dan Mail.
Fitri Salhuteru menambahkan, “Saya yakin, dia tidak sendiri.” Keyakinan ini diperkuat oleh adanya rekaman yang beredar di media sosial, yang menunjukkan keterlibatan nama-nama lain seperti Dokter Okky Pratama, yang aktif memperingatkan tentang produk skincare berbahaya dan overclaim. “Dari rekaman yang beredar, kan diduga ada beberapa nama yang terlibat,” paparnya.
Dalam konteks ini, Fitri menekankan perlunya penyelidikan yang lebih dalam terhadap semua individu yang berhubungan dengan Nikita Mirzani, terutama yang memiliki keterkaitan dengan dugaan pemerasan terhadap berbagai pebisnis skincare. Ia menyarankan, “Kalau ingin keadilan yang seadil-adilnya, ya harus diungkap semua. Sampai sejauh mana dan siapa saja yang terlibat di sini.”
Fitri, meskipun berseberangan dalam situasi ini, tampaknya memilih untuk tetap tenang dan memberikan ruang bagi pihak kepolisian untuk menjalankan tugasnya. Ia mengenali banyak informasi tentang masalah ini tetapi enggan untuk membocorkannya, dengan tetap berharap proses hukum dapat dilalui dengan adil. “Saya tidak percaya Nikita Mirzani bisa melakukan pemerasan untuk mendapatkan keuntungan pribadi,” ungkapnya.
Dewasa ini, kasus pemerasan ini bukan hanya persoalan hukum semata, tetapi juga berdampak pada reputasi dan bisnis di sektor kecantikan. Meski kini terjerat dalam masalah hukum, Nikita Mirzani sebelumnya dikenal sebagai sosok yang berani dan kerap menunjukkan keberaniannya di media sosial.
Kasus ini menciptakan dampak besar bagi kedua belah pihak, baik untuk Nikita Mirzani yang kini berada di balik jeruji besi maupun untuk pebisnis skincare lainnya yang merasa tertekan. Bagi Fitri Salhuteru, situasi ini menuntut pengacara dan pihak berwenang untuk berkolaborasi demi mengungkap fakta dan menjaga integritas industri kecantikan di Indonesia.
Kasus pemerasan ini tidak hanya mengguncang dunia selebriti dan bisnis skincare, tetapi juga mengundang perhatian publik terhadap praktik tidak etis dalam industri tersebut. Kini, masyarakat menunggu tindak lanjut dari pihak berwajib mengenai siapa-siapa saja yang terlibat dan apakah akan ada penanganan lebih lanjut terhadap oknum-oknum yang mungkin terlibat dalam kisruh yang menjerat Nikita Mirzani ini.