Persija Jakarta harus puas dengan hasil imbang 2-2 saat menjamu PSBS Biak, yang juga dikenal dengan sebutan Badai Pasifik, dalam laga Liga 1 yang berlangsung di Stadion Patriot Chandrabhaga pada Minggu malam, 2 Februari 2025. Meski tampil sebagai tuan rumah, Persija tidak dapat mengukur kekuatan tim tamu yang bermain dengan 10 pemain di akhir pertandingan.
Pertandingan dimulai dengan Persija memberikan tekanan sejak menit awal. Persija yang didukung ribuan suporter di stadion berusaha maksimal untuk memetik kemenangan. Upaya mereka membuahkan hasil pada menit ke-20 ketika Gustavo Almeida memanfaatkan umpan dari Ryo Matsumura untuk menyundul bola dan merobek gawang PSBS. Gol tersebut membuat Persija unggul 1-0 dan memberikan harapan kepada tim besutan pelatih mereka untuk menguasai pertandingan.
Namun, keunggulan Persija tidak bertahan lama. Hanya lima menit setelah gol Almeida, PSBS berhasil menyamakan kedudukan lewat sundulan Julian Velazquez dari tendangan bebas yang dieksekusi dengan baik. Gol tersebut membuat skor menjadi 1-1 pada menit ke-30, mengejutkan publik di Stadion Patriot.
Kedua tim kemudian bermain ketat, dan meskipun Persija menguasai jalannya pertandingan, mereka tidak dapat memanfaatkan keunggulan dalam penguasaan bola. Situasi semakin memanas ketika PSBS harus bermain dengan 10 pemain setelah Velazquez menerima kartu merah karena tindakannya menginjak kaki seorang pemain Persija. Meski diuntungkan dengan unggul jumlah pemain, hingga babak pertama selesai, Persija dan PSBS masih terikat 1-1.
Memasuki babak kedua, Persija bertekad untuk mengambil alih pertandingan. Mereka meluncurkan serangan bertubi-tubi ke pertahanan PSBS. Namun, tanpa diduga, justru tim tamu yang berhasil keluar sebagai pencetak gol kedua. Pada menit ke-61, Takuya Matsunaga melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang tidak mampu ditepis oleh kiper Persija, Andritany Ardhiyasa, dan menjadikan skor 2-1 untuk keunggulan PSBS.
Persija tidak tinggal diam. Mereka kembali berjuang keras dan berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-69. Berawal dari kerja sama yang baik antara Muhammad Ferrari dan Matsumura, Rayhan Hannan yang tidak terkawal berhasil mencetak gol, mengubah skor menjadi 2-2. Kedua tim pun semakin terbuka dalam memainkan strategi serangan, meskipun PSBS tetap berada dalam posisi yang sulit dengan keunggulan satu pemain.
Momen mendebarkan kembali hadir ketika Persija hampir kembali unggul. Rayhan Hannan kembali menggetarkan jala gawang PSBS, namun gol tersebut akhirnya dibatalkan oleh wasit setelah melakukan pemeriksaan VAR yang menunjukkan adanya kontak antara kiper PSBS, John Pigai, dan Gustavo Almeida sebelum bola masuk ke gawang.
Keputusan VAR tersebut menambah ketegangan di lapangan, membuat pemain kedua tim semakin agresif dan semangat untuk mencari gol. PSBS yang kini dalam posisi bertahan mulai melakukan serangan balik, sedangkan Persija terus berusaha menambah keunggulan hingga peluit panjang berbunyi.
Meski Persija berkali-kali mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol, termasuk melalui Andy Setyo dan Ryo Matsumura, hingga akhir pertandingan, mereka tidak mampu memanfaatkan kesempatan tersebut. Skor tetap bertahan 2-2 dan mengakhiri laga dengan hasil imbang yang cukup mengejutkan.
Dengan hasil ini, Persija harus merenungkan kembali strategi mereka ke depan, terutama jika bermain di hadapan publik mereka sendiri. PSBS, meskipun bermain dengan 10 pemain, menunjukkan semangat juang yang tinggi dan mampu memberikan perlawanan yang patut diacungi jempol. Pertandingan ini menjadi bukti bahwa dalam sepak bola, segala sesuatunya masih mungkin terjadi, terlepas dari jumlah pemain di lapangan.