Selebritas Arya Saloka dan Putri Anne telah resmi sepakat untuk bercerai setelah melewati masa-masa yang tidak harmonis dalam rumah tangga mereka. Meskipun keputusan ini diambil, keduanya sepakat untuk mengasuh putra semata wayang mereka, Ibrahim Jalal Ad Din Rumi, secara bersama.
Menurut pengacara Arya Saloka, Noverizky Tri Putra, kliennya tidak dapat hadir di sidang perdana perceraiannya di Pengadilan Agama Jakarta Selatan karena ada kegiatan lain. Noverizky menjelaskan bahwa mereka berdua telah mengambil keputusan untuk menyelesaikan perceraian ini dengan baik, tanpa ada perselisihan yang berarti. “Keputusan yang mereka ambil ini adalah keputusan terbaik, dan mereka ingin menyelesaikan perpisahan ini secara baik-baik,” tuturnya.
Informasi yang lebih lanjut menunjukkan bahwa hubungan Arya dan Putri telah mengalami ketidakcocokan dalam waktu yang cukup lama, yang menjadi salah satu faktor utama di balik keputusan untuk bercerai. Meskipun demikian, mereka tetap berkomitmen untuk menjaga hubungan baik demi kepentingan anak mereka.
Persetujuan mengenai hak asuh anak telah menjadi salah satu fokus utama dalam perceraian ini. Menurut Noverizky, Putri Anne akan mendapatkan hak asuh utama atas anak mereka, tetapi Arya Saloka tidak akan terputus dari perannya sebagai ayah. “Mereka berdua telah sepakat agar anak mereka diasuh Putri Anne. Namun, akses Arya untuk bertemu dengan anaknya akan diberikan seluas-luasnya, tanpa ada batasan,” jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka berdua ingin tetap terlibat dalam kehidupan Ibrahim secara aktif.
Langkah ini dipandang positif, terutama dalam konteks menjaga stabilitas emosi anak mereka setelah perceraian. Kedua orang tua menunjukkan tanggung jawab dan saling menghargai satu sama lain, meskipun telah memilih untuk tidak lagi hidup bersama. “Kami berusaha sebaik mungkin demi kepentingan anak, dan kami tetap ingin berkomunikasi dengan baik,” tambah Noverizky.
Keputusan untuk bercerai diambil setelah banyak pertimbangan, dan kedua pihak sepakat untuk tidak saling menyalahkan. Putri Anne, meski telah bercerai, menyatakan bahwa ia tidak menyesali keputusan untuk menikah dengan Arya, memperlihatkan kedewasaan dalam menghadapi situasi ini.
Proses perceraian ini juga melibatkan aspek hukum yang jelas untuk memastikan bahwa hak-hak masing-masing pihak diakui dan dilindungi. Pengacara menegaskan pentingnya komunikasi yang baik dalam perjanjian ini agar hubungan percohan tidak memburuk di masa depan.
Kedua belah pihak juga telah sepakat untuk memberikan ruang bagi satu sama lain dalam mengasuh anak, yang menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi Ibrahim. Dalam wawancara sebelumnya, baik Arya maupun Putri menyatakan harapan mereka agar anak dapat tumbuh dengan baik, meskipun dalam keadaan keluarga yang berbeda.
Kedepannya, masyarakat berharap agar Arya Saloka dan Putri Anne dapat terus bersikap saling menghormati dan mendukung demi kepentingan anak mereka. Sikap positif ini diharapkan dapat menjadi contoh baik bagi para orang tua yang mengalami situasi serupa, mengutamakan kesejahteraan anak meskipun harus melalui proses perceraian.
Dengan langkah yang diambil, Arya Saloka dan Putri Anne menunjukkan bahwa tanggung jawab sebagai orang tua tetap menjadi prioritas utama, dan meskipun perpisahan hadir dalam bentuk perceraian, hubungan baik demi anak tetap terjaga.