9 Artis Indonesia Ini Pernah Jadi Guru, Termasuk Nagita Slavina!

Fenomena artis yang beralih profesi menjadi guru menjadi sorotan menarik di Indonesia. Banyak selebritas Tanah Air yang memulai karier mereka tidak dari panggung, tetapi dari ruang kelas. Dalam dunia yang sering kali memprioritaskan popularitas, ternyata ada sejumlah artis yang mencintai dunia pendidikan dan pernah mengabdikan diri sebagai guru sebelum terkenal.

Salah satu nama yang mencuat adalah Nagita Slavina. Sebelum dikenal sebagai artis dan pebisnis sukses, Nagita menempuh jalan sebagai guru taman kanak-kanak. Kecintaannya terhadap anak-anak membawanya ke dunia pendidikan. Bahkan, ia pernah menyatakan keinginannya untuk kembali mengajar, mengingat sistem pendidikan saat ini sering kali menyamaratakan cara belajar anak yang berbeda.

Selain Nagita, ada Ariel Tatum yang pada tahun 2017 memilih rehat sejenak dari dunia hiburan. Ia menjadi relawan pengajar di kolong jembatan Rawamangun, Jakarta Timur, mengajar anak-anak dari keluarga prasejahtera. Kegiatan ini dianggapnya sebagai bentuk kepedulian sosial dan panggilan hati untuk berbagi ilmu kepada yang membutuhkan.

Kiky Saputri, sebelum dikenal sebagai komika, juga pernah menjadi guru honorer di sebuah SMA. Kiky yang merupakan lulusan pendidikan bahasa Indonesia dari Universitas Negeri Jakarta, meski dibayar minim, menganggap pengalaman tersebut sangat berharga dalam membentuk kepribadiannya dan memperluas pandangannya terhadap pendidikan.

Happy Salma, seorang aktris dan sastrawan, sempat mengajar di taman kanak-kanak di kampung halamannya, Sukabumi. Ia berencana untuk mendirikan taman kanak-kanak sendiri, mendorong semangatnya untuk berkontribusi dalam pendidikan anak-anak usia dini.

Selanjutnya, penyanyi Anji yang sebelum terkenal di dunia musik, mengajar bahasa Mandarin di berbagai tempat, termasuk sekolah dan lembaga kursus. Pengalaman mengajarnya memberinya wawasan yang berharga dan memperkaya perjalanan kariernya dalam industri musik.

Aktor senior Lukman Sardi juga memiliki latar belakang sebagai guru playgroup selama setahun. Ia mengungkapkan bahwa pengalaman tersebut lebih dari sekadar pekerjaan; itu adalah sesuatu yang membahagiakan dan menjadi pelarian dari kesibukan dunia hiburan.

Cinta Laura, yang sejak usia sembilan tahun sudah membantu mengajar bahasa Inggris di yayasan milik kakeknya, menunjukkan kepedulian yang besar terhadap pendidikan. Ia bersama keluarganya mendirikan sekolah bagi anak-anak di kaki Gunung Salak melalui Yayasan Soekarseno Peduli.

Musisi berbakat Isyana Sarasvati juga memiliki pengalaman mengajar. Selama kuliah di Singapura dan Inggris, ia aktif mengajar musik dan vokal, membuktikan bahwa pendidikan dan seni dapat berjalan beriringan.

Akhirnya, Dodit Mulyanto, komika yang dikenal dengan gaya uniknya, pernah menjadi guru musik di SD dan SMP Katolik Santa Clara, Surabaya. Ia adalah lulusan pendidikan geografi dari Universitas Sebelas Maret, dan pengalamannya sebagai guru berkontribusi pada karakter komedinya yang cerdas dan berisi.

Kisah sembilan artis ini menggambarkan bahwa pengalaman menjadi guru sebelum menciptakan nama besar di panggung hiburan memberikan dasar yang kuat bagi karakter dan kepribadian mereka. Dari ruang kelas hingga dunia hiburan, semangat berbagi ilmu dan kepedulian sosial terus mereka bawa dalam setiap langkah karier mereka. Sebagai tokoh publik, kontribusi mereka dalam pendidikan patut diapresiasi, dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Exit mobile version