Arya Saloka dan Putri Anne Proses Cerai, Siapa Dapat Hak Asuh?

Rumah tangga Arya Saloka dan Putri Anne kini berada dalam tahap akhir, setelah Arya mengajukan gugatan cerai kepada Putri Anne di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada tanggal 15 April 2025. Kabar ini mengundang perhatian publik, mengingat pasangan yang menikah pada tahun 2017 ini memiliki satu putra, Ibrahim Jalal Ad Din Rumi, yang lahir pada 2019.

Noverizky Tri Putra, kuasa hukum Arya Saloka, mengungkapkan bahwa keputusan cerai diambil secara baik-baik. “Tidak ada yang serius, ini memang sudah jalan dari Yang Maha Kuasa. Mungkin mereka sudah tidak bisa bersama lagi. Keputusan ini diambil secara internal dan baik-baik, tidak ada isu di situ,” jelas Noverizky saat konferensi pers di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sejak diperkenalkan ke publik melalui berbagai judul sinetron populer, Arya Saloka dan Putri Anne begitu dikenal sebagai pasangan yang harmonis. Namun, dengan kabar perceraian ini, banyak penggemar yang merasa terkejut dan bersedih. Dalam perjalanan pernikahan yang telah berlangsung selama delapan tahun, Arya dan Putri tampaknya mengalami perkembangan yang tidak terduga.

Menyangkut hak asuh anak dalam proses perceraian ini, Arya Saloka telah sepakat untuk memberikan hak asuh kepada Putri Anne. Hal ini mengacu pada peraturan yang menyatakan bahwa anak di bawah usia 12 tahun harus berada di bawah pengawasan ibunya. “Anak pasti akan menjadi hak asuh di bawah Putri Anne sebagai ibu. Mengingat Ibrahim masih di bawah 12 tahun sehingga berdasarkan peraturan masih harus di bawah pengawasan ibu,” lanjut Noverizky.

Dari sudut pandang Arya, ia telah menerima keputusan ini dengan lapang dada dan merasa bahwa itu adalah pilihan yang tepat, mengingat anak mereka masih memerlukan kasih sayang dan perhatian dari seorang ibu. Noverizky menambahkan, “Insya Allah, Arya menerima itu. Mereka saling mengerti bahwa hubungan mereka sangat baik, jadi memberikan hak asuh kepada Putri Anne adalah pilihan yang sangat tepat.”

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun hubungan suami istri mereka telah berakhir, komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi anak tetap diutamakan. Arya dan Putri menunjukkan sikap dewasa dalam menghadapi situasi ini, dengan harapan dapat menjalani proses cerai secara harmonis demi kesejahteraan Ibrahim.

Pasangan ini sebelumnya dikenal sering membagikan momen kebersamaan mereka di media sosial, serta berbagai aktivitas yang mereka lakukan bersama anak. Kini, dengan langkah yang diambil Arya Saloka, banyak yang bertanya-tanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik layar rumah tangga mereka.

Publik tentu berharap agar proses perceraian ini tidak mempengaruhi hubungan mereka sebagai orang tua. Kedua pihak tampak berkomitmen untuk menjaga keharmonisan, meskipun sebagai pasangan suami istri mereka harus berpisah. Sebuah perspektif yang diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi orang tua lain yang mengalami situasi serupa.

Dengan demikian, kisah Arya Saloka dan Putri Anne bukan hanya mengenai perceraian, tetapi juga tentang bagaimana menjaga hubungan yang sehat setelah berpisah demi kepentingan anak. Lebih dari sekadar berita, ini menunjukkan realita kehidupan yang dihadapi banyak pasangan di luar sana.

Exit mobile version