Paparan media sosial saat ini sering kali membuat orang tua merasa bingung dalam memilih pola asuh yang tepat untuk anak-anak mereka. Dalam konteks ini, psikolog kondang, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi., atau yang akrab disapa Bunda Romy, memberikan pandangannya mengenai pola asuh yang sesuai dengan keadaan dan karakter anak.
Dalam acara kampanye "Your Choice, The Future" oleh Morinaga yang berlangsung di Jakarta Selatan, Bunda Romy menjelaskan bahwa tidak ada satu pola asuh yang dapat diterapkan secara mutlak. Ia menekankan pentingnya memadukan berbagai pola asuh—baik otoriter, egaliter, maupun permisif—dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi. "Kita harus belajar bahwa setiap anak itu berbeda. Pola asuh dapat bervariasi, dari yang otoriter hingga egaliter, tergantung pada kebutuhan dan karakter anak," ujarnya.
Bunda Romy juga menggarisbawahi pentingnya konsep 1.000 hari pertama kehidupan anak. Dia menekankan bahwa periode ini tidak hanya terkait dengan aspek gizi, tetapi juga perilaku. Dalam fase ini, anak-anak sangat peka terhadap stimulus dan pengalaman yang diberikan orang tua. Pengalaman awal yang positif, menurut Bunda Romy, akan membentuk kepribadian dan potensi anak di masa depan.
Berikut adalah beberapa tips yang disarankan oleh Bunda Romy dalam memilih pola asuh yang tepat:
-
Kenali Karakter Anak: Orang tua perlu memahami apa yang menjadi masalah atau kesulitan yang dihadapi anak. Dengan memahami karakter anak, orang tua dapat mengantisipasi dan menyesuaikan pola asuh yang digunakan.
-
Lihat dari Sudut Pandang Anak: Penting untuk menghindari penilaian masalah dari perspektif orang dewasa. Apa yang dianggap sepele oleh orang tua bisa saja menjadi masalah besar bagi anak. Mendukung anak dari sudut pandangnya sangat penting agar mereka tidak mengalami overthinking.
-
Berikan Stimulasi yang Tepat: Dalam 1.000 hari pertama, anak membutuhkan pengalaman yang dapat merangsang tumbuh kembangnya. Berbagai kegiatan edukatif harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak.
- Batasi Informasi dari Media Sosial: Di zaman di mana informasi sangat melimpah, orang tua harus hati-hati dalam mengontrol informasi yang diterima anak. Tidak semua informasi baik untuk mereka.
Bunda Romy juga mengingatkan bahwa sekolah pertama bagi anak adalah orang tua. Oleh karena itu, pengalaman dan nilai yang ditanamkan dalam keluarga akan sangat menentukan perkembangan kepribadian anak. Dalam hal ini, dukungan psikologis dan nutrisi yang baik juga perlu diperhatikan agar anak bisa berkembang secara optimal.
Dr. Muliaman Mansyur, seorang komunikator kesehatan di Kalbe Nutritionals, menambahkan bahwa nutrisi yang baik sangat berpengaruh pada perkembangan otak anak. "Nutrisi optimal mendukung bukan hanya pertumbuhan fisik, tetapi juga kemampuan anak untuk menghadapi tantangan di masa depan," jelasnya.
Dengan demikian, upaya untuk memilih pola asuh yang tepat memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai karakter anak dan situasi yang dihadapi, serta perhatian terhadap faktor-faktor eksternal seperti informasi yang diterima anak. Melalui pendekatan yang holistik, diharapkan orang tua dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan kondusif bagi perkembangan anak, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang berpotensi dan siap menghadapi masa depan.