Tak Hanya Indonesia, 36 Negara Ini Sudah Beralih ke eSIM!

Pemerintah Indonesia tengah melakukan langkah strategis dalam memodernisasi sektor digital melalui migrasi ke teknologi embedded subscriber identity module (eSIM). Inisiatif ini diharapkan dapat menekan risiko kebocoran data dan penyalahgunaan identitas, yang semakin meningkat. Sementara Indonesia sedang dalam tahap adopsi eSIM, sejumlah negara di seluruh dunia sudah lebih dahulu mengimplementasikan teknologi ini.

Teknologi eSIM pertama kali diperkenalkan oleh Global System for Mobile Communications Association (GSMA) pada tahun 2016 dan mulai dikomersialisasikan oleh Deutsche Telekom di Jerman pada tahun 2017. Sejak saat itu, banyak negara mengikuti jejak Jerman dan mempercepat adopsi teknologi ini, dengan alasan efisiensi digital dan keamanan data.

Berdasarkan data terbaru, berikut adalah 36 negara yang telah mengadopsi teknologi eSIM:

1. Amerika Serikat
2. Kanada
3. Belanda
4. Norwegia
5. Prancis
6. Yunani
7. Irlandia
8. Italia
9. Polandia
10. Portugal
11. Austria
12. Belgia
13. Ceko
14. Denmark
15. Bahrain
16. Hong Kong
17. Singapura
18. Jepang
19. Kuwait
20. Malaysia
21. Oman
22. Arab Saudi
23. Qatar
24. Thailand
25. Korea Selatan
26. Turki
27. Uni Emirat Arab
28. Sri Lanka
29. Afrika Selatan
30. Maroko
31. Nigeria
32. Senegal
33. Brasil
34. Meksiko
35. Australia
36. Selandia Baru

Peralihan ke eSIM ini memberikan banyak manfaat, termasuk kemudahan dalam mengganti operator seluler yang tidak memerlukan penggantian kartu SIM fisik, serta kemampuan untuk menyimpan beberapa profil operator dalam satu perangkat. Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pengguna, tetapi juga mengurangi penggunaan plastik dari kartu SIM fisik, yang berkontribusi pada upaya menjaga lingkungan.

Seiring dengan pertumbuhan teknologi eSIM yang pesat, diproyeksikan pada tahun 2024-2025, lebih dari 190 negara di seluruh dunia akan mendukung penggunaan teknologi ini. Hal ini menunjukkan bahwa eSIM tidak hanya menjadi inovasi teknologi, tetapi juga bagian integral dari transformasi digital berskala global.

Dengan meningkatnya kesadaran terhadap keamanan data, adopsi teknologi ini diharapkan dapat membantu meminimalkan risiko yang dihadapi pengguna dalam era digital. Selain itu, eSIM diharapkan dapat memudahkan penyedia layanan dalam meluncurkan berbagai paket dan fitur baru dengan lebih cepat dan efisien.

Sementara Indonesia berupaya untuk mengejar ketertinggalan, peralihan ke eSIM menunjukkan komitmen dalam meningkatkan infrastruktur digital. Dengan langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat bersaing di tingkat global dalam hal inovasi teknologi dan perlindungan data, yang merupakan isu krusial di era data dan informasi saat ini.

Pertumbuhan eSIM di berbagai negara lainnya menjadi contoh bagi Indonesia dan menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar dalam sektor digital, sekaligus memberikan dorongan bagi pelaku industri untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan mereka demi manfaat konsumen yang lebih baik di masa depan.

Exit mobile version