Richard Lee, seorang influencer dan dokter kecantikan ternama, mengonfirmasi statusnya sebagai seorang mualaf setelah dua tahun menjalani keyakinan tersebut. Pengakuan ini disampaikan secara langsung di kantornya yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 6 Maret 2025. Dalam pernyataannya, Richard mengungkapkan, “Aku sebenarnya sejak dua tahun lalu sudah Islam. Dan selama dua tahun ini, aku sudah belajar Islam sampai sekarang juga masih belajar tentang agama Islam.”
Keputusan Richard Lee untuk memeluk Islam ternyata tidak disampaikan secara terbuka hingga kini. Ia memilih untuk merahasiakan status mualafnya demi menghormati keluarganya yang non-Muslim. “Karena keluarga aku non-Muslim dan harus menjaga perasaan mereka juga, sehingga aku harus lebih berhati-hati dalam bersikap dan berbuat karena aku enggak mau menyakiti hati keluargaku,” ujarnya. Keputusan untuk berpindah keyakinan merupakan hal yang sangat pribadi bagi Richard, dan ia merasa perlu berhati-hati dalam mengungkapkan perasaan serta keyakinannya kepada orang lain.
Richard juga menegaskan bahwa keputusannya untuk menjadi mualaf bukanlah untuk mencari popularitas atau perhatian publik. “Aku ingin dikenal bukan karena mualaf, tetapi karena prestasi dan dikenal karena karyaku. Buat aku sekali lagi agama aku adalah privasi aku sama Tuhanku,” kata Richard dengan tegas. Hal ini menunjukkan bahwa ia ingin fokus pada kariernya selaku dokter dan influencer, serta ingin masyarakat mengenalnya melalui prestasi yang telah diraihnya.
Selama dua tahun ini, perjalanan spiritual Richard Lee diwarnai dengan berbagai pembelajaran mengenai agama Islam. Ia terus berusaha untuk memperdalam pemahamannya terkait ajaran Islam dan menghadapi tantangan-tantangan dalam proses adaptasi sebagai mualaf. Richard menganggap perjalanan ini sebagai proses yang membantu dirinya tumbuh tidak hanya secara spiritual, tetapi juga sebagai individu yang lebih baik.
Seiring dengan perjalanan spiritualnya, Richard juga mengungkapkan bahwa ia tidak ingin keputusan mualafnya membebani hubungan dengan orang lain, termasuk keluarga dan teman-temannya. Richard mengutamakan rasa hormat terhadap perasaan orang lain dan berusaha menjalani kehidupannya dengan cara yang tidak menyakiti hati orang di sekitarnya.
Dalam dunia yang penuh dengan sorotan media, keputusan seorang publik figur untuk berpindah keyakinan sering kali menjadi perbincangan hangat. Namun, Richard Lee menegaskan pentingnya privasi dalam hal keyakinan. Meskipun banyak yang penasaran mengenai perjalanan spiritualnya, ia lebih memilih untuk berbagi tentang pencapaiannya di bidang profesional. Richard berharap agar orang-orang dapat memahami bahwa agama adalah bagian yang sangat pribadi dan tidak perlu dipublikasikan secara berlebihan.
Dengan kisahnya, Richard Lee menjadi salah satu contoh bagaimana seorang individu bisa menjalani perjalanan spiritual yang penuh makna. Masyarakat diharapkan dapat memahami lebih dalam mengenai proses berpindah keyakinan dan menghargai pilihan setiap individu. Richard terus berfokus pada karyanya dan belajar tentang Islam, mencerminkan dedikasi dan komitmen dalam menjalani hidup sebagai seorang mualaf.
Richard Lee kini bertekad untuk menunjukkan bahwa seorang mualaf dapat tetap berkarya dan berprestasi di bidang yang mereka geluti. Melalui sikapnya yang bijak dan penuh rasa hormat terhadap perbedaan, Richard berharap dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang, baik yang seiman maupun tidak.