Rayakan Hari Musik Nasional: Vinyl Kompilasi 8 Versi ‘Indonesia Raya’

Setiap tanggal 9 Maret, Indonesia memperingati Hari Musik Nasional. Hari penting ini diresmikan pada tahun 2013 atas inisiatif Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dan dipilih bertepatan dengan hari kelahiran Wage Rudolf Supratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya. Untuk merayakan momen ini, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mengambil langkah spesial dengan merilis piringan hitam (vinyl) yang memuat delapan versi lagu Indonesia Raya, sebagai bentuk penghormatan kepada WR Supratman.

Peluncuran piringan hitam tersebut berlangsung di Plasa Insan Berprestasi Gedung A Kementerian Kebudayaan, Jakarta, pada tanggal 9 Maret. Dalam vinyl ini, terdapat beberapa versi lagu yang sudah jarang terdengar, antara lain versi instrumental awal, vokal asli WR Supratman, serta versi masa pendudukan Jepang. Total terdapat 1000 keping vinyl yang dicetak, menandakan komitmen pemerintah dalam melestarikan warisan budaya musik Indonesia.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan bahwa peluncuran ini bukan hanya sekadar penghormatan kepada pencipta lagu, tetapi juga sebagai upaya untuk menggali makna mendalam dari lagu kebangsaan tersebut. “Lagu Indonesia Raya mengalami proses transformasi, terutama dari waktu ke waktu. Lagu kebangsaan ini bukan hanya simbol perjuangan dan persatuan, tetapi juga tekad untuk menjaga keutuhan dan kejayaan bangsa,” ungkap Fadli dalam acara tersebut.

Di tengah acara peluncuran, Endang Wahyuningsih, cicit dari WR Supratman, menceritakan bahwa lagu Indonesia Raya diciptakan oleh kakeknya melalui sayembara yang diadakan Koran Sin Po sebagai persiapan menuju kemerdekaan Indonesia. “Proses penciptaan lagu ini memakan waktu yang cukup lama, sekitar 1–2 tahun, dimulai pada tahun 1924,” jelas Endang, yang juga turut memberikan sudut pandangnya mengenai pentingnya lagu ini dalam sejarah bangsa.

Keluarga besar WR Supratman turut memberikan apresiasi kepada Kementerian Kebudayaan atas peluncuran album vinyl ini. Budi Harry, cucu WR Supratman, menjelaskan bahwa langkah ini sangat penting untuk melestarikan dan mengenalkan karya kakeknya kepada generasi mendatang. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kebudayaan dan Bapak Fadli Zon atas peluncuran dari album vinyl ini yang menurut kami itu sangat penting,” tambah Budi.

Dalam peluncuran ini, juga diadakan dialog dan diskusi yang memperdalam pemahaman tentang makna dan semangat dari lagu Indonesia Raya. Dialog ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami serta melestarikan karya-karya musik yang menjadi bagian dari identitas dan budaya bangsa.

Peringatan Hari Musik Nasional dan peluncuran piringan hitam ini menjadi momentum penting untuk mengingat kembali perjalanan sejarah lagu kebangsaan, sekaligus refleksi terhadap pengaruh musik dalam kehidupan sosial dan nasional. Dengan adanya peluncuran vinyl ini, diharapkan lagu Indonesia Raya dapat terus menginspirasi dan memperkuat rasa persatuan di antara masyarakat Indonesia.

Dalam konteks yang lebih luas, inisiatif ini menandakan komitmen pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan khazanah musik tradisional dan modern Indonesia, serta memberikan ruang bagi generasi muda untuk memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap nada dan lirik lagu kebangsaan. Dengan sentuhan modern melalui media vinyl, diharapkan juga mampu menarik perhatian lebih banyak orang untuk kembali ke akar budaya musik yang telah ada sejak lama.

Exit mobile version