Sebanyak 12 orang mengalami luka-luka dalam insiden penembakan massal yang terjadi di Piper Arms Pub, Toronto, Kanada, pada hari pembukaan bar tersebut, Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 22.40 waktu setempat. Para pelaku, yang terdiri dari tiga pria bertopeng—satu di antara mereka membawa senapan sementara dua lainnya bersenjata pistol—masuk ke dalam pub dan mulai menembaki pelanggan secara membabi buta.
Petugas dari unit kejahatan terorganisir, Paul MacIntyre, menjelaskan bahwa insiden ini memicu kepanikan di kalangan pengunjung. “Mereka mengeluarkan senjata api dan menembaki para pelanggan yang sedang duduk di bar tanpa pandang bulu,” ungkapnya. Dalam hitungan menit, banyak pengunjung berhamburan mencari perlindungan, ada yang terjatuh ke lantai, sementara yang lainnya mencoba berlari ke ruang bawah tanah untuk menyelamatkan diri.
Laporan dari kepolisian menyatakan, dari 12 korban, enam di antaranya mengalami luka tembak namun dalam kondisi stabil. Lima korban lainnya mengalami cedera akibat pecahan kaca dan tidak ada satu pun korban jiwa dalam insiden tersebut. “Ini benar-benar keberuntungan besar,” tambah MacIntyre, menyoroti minimnya dampak fatal dari peristiwa tragis ini.
Hingga saat ini, polisi belum berhasil menangkap para pelaku atau mengidentifikasi mereka. Diduga, para penembak melarikan diri menggunakan kendaraan berwarna perak. Ciri-ciri salah satu tersangka diketahui mengenakan tudung kepala hitam, meski informasi lebih lanjut masih belum dirilis oleh pihak berwajib.
Wali Kota Toronto, Olivia Chow, menyatakan keprihatinan mendalam menyusul insiden ini. Ia telah berkomunikasi dengan kepala kepolisian dan memastikan semua sumber daya dikerahkan untuk mengungkap apa yang terjadi. “Kami sangat terkejut dengan kejadian ini dan menyampaikan solidaritas kepada semua yang terdampak,” ujarnya.
Polisi telah mendirikan pos komando di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan menyelidiki latar belakang penembakan tersebut. Sejauh ini, belum ada kepastian mengenai motif di balik serangan tersebut. MacIntyre menyebutkan bahwa ada kemungkinan penembakan ini berkaitan dengan konflik pribadi atau ketidakpuasan terhadap bisnis yang dimiliki bar tersebut.
Pihak berwenang terus bekerja keras untuk meredakan ketegangan dan memastikan keamanan di sekitar lokasi kejadian. Terlepas dari insiden yang mengejutkan ini, tidak ada laporan mengenai adanya ancaman lebih lanjut terhadap publik.
Penembakan massal ini menambah panjang daftar kejahatan senjata api yang terjadi di Kanada, meski Toronto dikenal relatif aman dibandingkan dengan beberapa kota lainnya. Dengan semakin banyaknya insiden serupa, perhatian terhadap regulasi senjata dan keamanan publik di Kanada semakin mengemuka.
Komunitas sekitar juga digugah untuk berpartisipasi dalam diskusi mengenai langkah-langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan. Meskipun penembakan ini mengakibatkan banyak korban luka, kenyataannya, tidak ada nyawa melayang dalam kejadian tragis itu. Hal ini menjadi sorotan tersendiri di tengah upaya menjaga rasa aman dan nyaman di ruang publik.
Dengan situasi yang masih berkembang, pihak kepolisian mengajak masyarakat untuk bersatu dan melaporkan informasi apapun yang bisa membantu penyelidikan. Seluruh perhatian kini terfokus pada bagaimana mencegah kejadian serupa di masa yang akan datang serta menjamin keselamatan warga Toronto.