Demi membela kliennya, Razman Arif Nasution, pengacara Firdaus Oiwobo menggemparkan publik dengan aksi kontroversialnya saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Dalam sebuah video yang viral, Firdaus terlihat naik ke meja di ruang sidang, tindakan yang memicu beragam reaksi masyarakat dan media. Namun, tidak hanya viral karena aksinya, Firdaus kini harus menghadapi konskuensi serius, termasuk pemecatan dari organisasi advokat Kongres Advokat Indonesia (KAI) dan pelaporan oleh pengadilan.
Aksi nyentrik Firdaus Oiwobo berawal saat sidang yang melibatkan Razman Arif Nasution, yang sedang terlibat dalam konflik hukum dengan pengacara Hotman Paris Hutapea. Dalam upayanya untuk membela kliennya, Firdaus melakukan tindakan yang dianggap melanggar etika dan norma hukum, membuatnya dipecat dari KAI. “Keputusan ini diambil karena tindakan yang tidak mencerminkan seorang advokat,” ungkap seorang sumber dari organisasi tersebut. Selain pemecatan, dia juga harus menghadapi proses hukum akibat tindakannya di hadapan hakim.
Kehidupan Firdaus pun semakin menjadi sorotan setelah aksinya tersebut. Penampilannya yang nyentrik, diiringi dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, menjadi bahan perbincangan di berbagai platform media sosial. Warganet pun meramaikan jejak digital Firdaus dengan bertanya-tanya mengenai posisinya dalam dunia hukum, mengingat dia sering kali mengklaim mengemban banyak jabatan sekaligus. Dalam beberapa kesempatan, Firdaus memperkenalkan dirinya sebagai “pengacara,” “panglima,” hingga “cucu sultan.”
Dr. Richard Lee, seorang dokter dan influencer, turut mempertanyakan identitas serius Firdaus. Dalam sebuah wawancara, Dr. Richard secara langsung bertanya, “Tapi Bang Firdaus ini siapa sih sebenarnya?” Firdaus seakan membenarkan keraguan tersebut dengan berbagai pengakuannya di media. “Saya Panglima Salatin,” ujarnya dengan percaya diri sambil mengenakan busana adat. Dia bahkan mengklaim memiliki hak kepemilikan atas tanah air, sambil menyebut diri sebagai cucu sultan.
Ikon kontroversial ini tak terlepas dari kesibukannya dalam dunia hiburan. Firdaus pernah mengaku sebagai penyanyi rock dan aktor, termasuk pernah bermain bersama aktor ternama Mathias Muchus di sinetron tahun 90-an. “Gue satu frame sama Mas Mathias Muchus. Saya juga presiden perkumpulan artis,” kata Firdaus. Pengakuan-pengakuan ini menyisakan kesan bahwa Firdaus adalah sosok yang multifaset, meski di tengah semua itu, fokusnya kini terletak pada profesinya sebagai kuasa hukum.
Akhir-akhir ini, Firdaus juga menarik perhatian warganet dengan video-video yang menampilkan dirinya berinteraksi dengan publik, menjelaskan karya-karya dan misi yang ingin dilaksanakan sebagai pengacara. Namun, respond yang dihadapi lebih banyak berisi cemoohan ketimbang dukungan, karena banyak yang merasa tidak yakin akan keahlian dan kredibilitasnya sebagai advokat.
Bukan hanya situasi hukum yang menanti Firdaus, tetapi juga hujan kritik dari berbagai kalangan yang mempertanyakan kelayakannya untuk menjadi pengacara. Meski demikian, Firdaus nampak optimis untuk terus menjalani karirnya di dunia advokasi dan bertekad untuk membela Razman hingga akhir.
Fenomena Firdaus Oiwobo menciptakan perdebatan tentang batasan yang ada dalam profesi hukum dan bagaimana tindakan emosional seorang pengacara dapat mempengaruhi reputasi mereka. Masyarakat kini menantikan langkah selanjutnya dari Firdaus dalam upayanya mempertahankan posisinya sebagai pengacara, di tengah sorotan tajam media dan publik.