RAPPER Sean “Diddy” Combs mengambil langkah hukum terhadap NBC dan platform streaming Peacock, menyusul penayangan dokumenter berjudul “Diddy: The Making of a Bad Boy”. Dokumenter tersebut mengeksplorasi perjalanan karir Diddy dalam industri musik sekaligus membawa berbagai tuduhan pelecehan seksual yang ditujukan kepadanya. Dalam gugatan yang diajukan ke Mahkamah Agung Negara Bagian New York, Diddy menuduh bahwa dokumenter tersebut telah mencemarkan namanya, dengan menyiratkan bahwa ia terlibat dalam kegiatan kriminal yang serius, termasuk pembunuhan.
Dokumenter ini, yang menampilkan wawancara dengan beberapa mantan rekan Diddy dan orang-orang yang menuduhnya, dinilai telah memperkuat teori konspirasi yang tidak berdasar. Diddy dan tim hukumnya menyebut bahwa penyampaian informasi tersebut mengarah pada kesimpulan yang keliru, terutama yang mengaitkan kematian beberapa individu di sekitarnya dengan dirinya. “Dokumenter ini secara terang-terangan mendorong teori konspirasi yang tidak memiliki dasar dalam kenyataan,” tulis pengaduan tersebut. Mereka menegaskan bahwa mengaitkan Diddy dengan pembunuhan hanya berdasarkan asumsi adalah tindakan yang tidak dapat diterima.
Selain itu, gugatan ini juga menyeret nama Courtney Burgess, yang dalam dokumenter diwartakan mengklaim memiliki rekaman video yang menunjukkan Diddy melakukan pelecehan seksual. Diddy menolak keras klaim tersebut, menyatakan bahwa Burgess tidak mengenalnya dan tidak memiliki hubungan apapun dengan keluarganya. “Namun demikian, Burgess berulang kali mengklaim bahwa Kimberly Porter memberinya salinan memoarnya serta video yang menunjukkan Mr. Combs melakukan pelecehan,” ungkap pengaduan.
Pengacara Diddy, Erica Wolff, menambahkan bahwa NBC dan Peacock tidak hanya merugikan reputasi kliennya, tetapi juga mengeksploitasi kepercayaan pemirsa dengan mempublikasikan informasi yang salah. “Dengan secara kasar mengeksploitasi kepercayaan pemirsanya, para tergugat dengan sengaja dan sembarangan menyiarkan kebohongan yang mencengangkan dalam Diddy: The Making of a Bad Boy,” ungkap Wolff.
Diddy saat ini tengah menghadapi beberapa dakwaan kejahatan seksual federal, termasuk perdagangan manusia untuk eksploitasi seksual dan pemerasan. Ia mengajukan pembelaan tidak bersalah atas semua dakwaan tersebut, sementara gugatan ini merupakan upaya terbaru Etnya untuk mempertahankan reputasinya di tengah serangkaian tuduhan yang serius.
Gugatan ini mengindikasikan ketidakpuasan Diddy terhadap cara penyampaian informasi yang dianggapnya tendensius dan tidak berimbang. Juru bicara NBC dan Peacock belum memberikan komentar resmi mengenai gugatan yang diajukan oleh Diddy. Namun, situasi ini semakin memanas di tengah perdebatan yang lebih luas mengenai tanggung jawab media dalam memberitakan berita dan bagaimana informasi tersebut dapat mempengaruhi kehidupan individu yang terlibat.
Meskipun Diddy telah didakwa dengan serangkaian klaim kejahatan yang serius, ia tetap membantah semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya dan terus melawan upaya pencemaran nama baik yang dianggapnya tidak berdasar. Kasus ini tidak hanya membawa dampak besar bagi Diddy, tetapi juga menjadi sorotan mengenai bagaimana media dan platform streaming mengolah dan menyajikan fakta mengenai individu terkenal. Dalam konteks ini, bagaimana dokumenter bersangkutan akan mempengaruhi reaksi publik dan proses hukum yang sedang berlangsung akan menjadi hal yang menarik untuk diikuti.