
Paus Fransiskus tidak dalam bahaya serius, meskipun kondisi kesehatannya tetap kompleks. Menurut pernyataan resmi dari Vatikan yang dirilis pada Senin (11/3), kondisi Paus, yang dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma sejak pertengahan Februari akibat pneumonia di kedua paru-parunya, menunjukkan tanda-tanda perbaikan, meski ia masih berada dalam pengawasan intensif.
Paus berusia 88 tahun ini telah menjalani perawatan yang meliputi terapi oksigen dan terapi motorik sesuai anjuran dokter. Ia dikabarkan mulai mengonsumsi makanan padat dan tetap berpartisipasi dalam latihan spiritual secara virtual untuk masa Prapaskah, yang menunjukkan komitmennya terhadap tugas spiritualnya meskipun dalam kondisi kurang optimal.
“Dokter telah mencabut prognosis sebelumnya, menandakan adanya perbaikan dalam kondisi klinisnya,” ujar sumber dari Vatikan. Namun, pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa kondisi klinis Paus masih “kompleks” dan ia belum sepenuhnya keluar dari masa kritis. Tanda-tanda perbaikan ini merupakan kabar baik, namun ketidakpastian mengenai kapan ia dapat meninggalkan rumah sakit tetap ada.
Selama masa perawatan, Paus Fransiskus menggunakan ventilasi mekanis non-invasif di malam hari dan terapi oksigen aliran tinggi melalui kanula hidung pada siang hari. Dalam rangka mendukung pemulihannya, ia juga melaksanakan aktivitas spiritual, termasuk menerima Ekaristi dan berdoa di kapel rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dalam keadaan sakit, Paus berusaha untuk tetap melaksanakan tugas kepemimpinan spiritualnya.
Paus Fransiskus tidak hanya fokus pada kesehatannya, tetapi juga menunjukkan rasa simpati terhadap masyarakat. Ia mengetahui mengenai bencana banjir yang terjadi di Bahía Blanca, Argentina, yang telah menewaskan lebih dari selusin orang dan menyebabkan ribuan warga dievakuasi. Vatikan menegaskan bahwa Paus merasa prihatin terhadap penderitaan mereka yang terkena dampak.
Kondisi kesehatan Paus menyisakan beberapa pertanyaan bagi publik dan penggemarnya. Meskipun ada perbaikan, tim medis yang merawatnya mengingatkan agar tidak membuat kesimpulan terlalu cepat tentang masa depannya. Sebelumnya, ia juga sempat mengalami gagal napas akut, situasi yang memicu kekhawatiran lebih lanjut di kalangan pengikutnya di seluruh dunia.
Laporan mengenai kondisi Paus Fransiskus ini mendapatkan perhatian luas, baik dari media lokal maupun internasional. Banyak orang yang telah mengirimkan doa dan harapan untuk kesembuhannya, mencerminkan betapa besarnya dukungan serta kepedulian yang diterima oleh pemimpin gereja Katolik ini.
Sebagai seorang pemimpin yang telah banyak memberikan inspirasi bagi banyak orang, kesehatan Paus Fransiskus menjadi sorotan bukan hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi masyarakat global. Tindakan-tindakannya yang tetap berfokus pada pokok-pokok spiritual selama masa perawatan mencerminkan dedikasinya sebagai seorang pemimpin spiritual.
Meski masa depan kesehatan Paus Fransiskus masih penuh ketidakpastian, perkembangan positif yang dilaporkan oleh pihak rumah sakit memberikan harapan. Komunikasi dari Vatikan menunjukkan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru mengenai kondisi kesehatan Paus kepada publik dan memungkinkan masyarakat untuk bersatu dalam doa demi kesembuhannya. Kabar terbaru ini tetap menjadi perhatian utama, mengingat pengaruh dan peranan pentingnya dalam komunitas global.