Belakangan ini, istilah "passobis" mencuri perhatian masyarakat, terutama di media sosial seperti TikTok. Istilah ini merujuk pada modus penipuan digital terbaru yang mulai merebak dan telah menelan banyak korban, khususnya di Sulawesi Selatan. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan passobis?
Passobis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan modus penipuan digital yang memanfaatkan manipulasi psikologis korban. Para pelaku umumnya menghubungi calon korban melalui telepon atau pesan singkat dengan iming-iming hadiah, peluang bisnis, atau tawaran pekerjaan palsu. Tujuan mereka adalah memancing korban untuk memberikan data pribadi atau mentransfer uang.
Secara harfiah, dalam bahasa lokal Sulawesi Selatan, "passobis" berarti mengobrak-abrik keuangan atau situasi korban. Metode ini berada dalam kategori rekayasa sosial (social engineering), di mana penipu memanfaatkan kelemahan emosional dan psikologis calon korban untuk meraih keuntungan.
Para pelaku passobis menggunakan berbagai taktik untuk menipu korban. Beberapa modus umum yang sering mereka terapkan antara lain:
-
Memberi Kabar Duka: Pelaku menyampaikan berita musibah atau kematian anggota keluarga untuk memicu rasa empati dan segera meminta data pribadi atau uang.
-
Beraksi pada Malam Hari: Penipu biasanya memilih waktu malam, saat calon korban cenderung merasa lelah dan kurang waspada.
- Mengatasnamakan Instansi atau Perusahaan: Pelaku berpura-pura menjadi perwakilan dari perusahaan atau instansi resmi untuk menawarkan hadiah, namun pada akhirnya berujung pada permintaan data penting atau transfer uang. Salah satu kasus mengungkap pelaku yang menggunakan nama Rans Entertainment dalam aksinya.
Modus-modus lain juga berkembang, seperti:
-
Modus Salah Sambung: Pelaku berpura-pura salah sambung dan membangun percakapan untuk melakukan penipuan.
-
Modus Undian Hadiah Palsu: Menjanjikan hadiah besar namun korban harus membayar biaya administrasi.
- Modus Petugas Bank: Mengaku sebagai petugas bank yang meminta data atau kode OTP untuk tujuan tertentu.
Dampak dari penipuan passobis tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban. Banyak dari mereka merasa tertekan, takut, dan kehilangan kepercayaan terhadap dunia digital setelah mengalami penipuan.
Untuk melindungi diri dari kejahatan passobis, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil:
-
Tetap Tenang: Jangan panik saat menerima telepon atau pesan yang mencurigakan.
-
Jangan Langsung Merespons: Hindari memberikan respons pada pesan dari nomor tidak dikenal, terutama pada malam hari.
-
Verifikasi Informasi: Sebelum mengambil langkah, periksa kebenaran informasi yang diterima.
-
Jangan Berikan Data Pribadi: Hindari membagikan data sensitif seperti nomor rekening, PIN, atau kode OTP kepada siapapun.
-
Laporkan ke Pihak Berwenang: Jika Anda menjadi korban, segera laporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
- Sebarkan Kesadaran: Diskusikan pengalaman ini dengan keluarga dan teman untuk meningkatkan kesadaran akan modus penipuan ini.
Dengan memahami apa itu passobis, cara kerjanya, dan bagaimana cara menghindarinya, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan melindungi diri mereka serta orang lain dari bahaya penipuan digital ini. Selalu ingat bahwa tawaran yang terdengar terlalu baik untuk menjadi kenyataan mungkin adalah modus penipuan yang perlu diwaspadai.