Wellington, Octopus – Menteri Perdagangan dan Urusan Konsumen Selandia Baru, Andrew Bayly, mengajukan pengunduran dirinya pada Senin (24/2/2024) setelah terlibat dalam insiden yang melibatkan perilakunya terhadap seorang anggota staf. Keputusan ini muncul setelah adanya keluhan resmi terkait tindakan Bayly yang dinilai tidak pantas saat melakukan diskusi intens dengan stafnya.
Dalam pernyataan yang disampaikan kepada wartawan, Bayly mengakui kekeliruan dalam tindakannya. “Saya membawa diskusi terlalu jauh dan meletakkan tangan di lengan atasnya, yang merupakan tindakan tidak pantas,” ujarnya. Pernyataan tersebut menunjukkan kesadaran Bayly akan kesalahan yang dilakukan, saat ia menyampaikan penyesalan mendalam atas insiden tersebut.
Laporan awal menyebutkan bahwa pengaduan terkait perilaku menteri ini telah diajukan, meskipun Bayly enggan memberi detail lebih lanjut mengenai hal tersebut. Ini bukan kali pertama Bayly terlibat dalam kontroversi. Sebelumnya, pada bulan Oktober, ia juga meminta maaf atas kesalahannya saat mengunjungi sebuah lokasi usaha. Dalam insiden itu, ia dituduh mengumpat dan mengejek seorang pekerja dengan sebutan “pecundang” serta menunjuk dahinya dengan membentuk huruf “L”. Bayly membantah bahwa ia dalam keadaan mabuk saat kejadian itu terjadi.
Meskipun telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri, Bayly menegaskan akan tetap menjalankan tugasnya sebagai anggota parlemen dan berkomitmen untuk melayani konstituennya. Pengunduran diri Bayly menjadi sorotan di tengah menurunnya popularitas pemerintah konservatif di bawah pimpinan Perdana Menteri Christopher Luxon. Sejak mulai menjabat pada November 2023, pemerintahan Luxon menghadapi tantangan dari melonjaknya biaya hidup yang menggerogoti kepercayaan publik terhadap kebijakan pemerintah.
Dalam konferensi pers, Luxon menjelaskan bahwa insiden yang melibatkan Bayly terjadi pada 18 Februari dan ia menerima pengunduran diri menteri tersebut pada Jumat sebelumnya. “Kami bergerak cukup cepat dalam seminggu ini, dan saya rasa itu langkah yang tepat,” kata Luxon. Meski menyesali insiden itu, Luxon tetap menghargai kontribusi Bayly selama masa jabatannya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan Bayly kembali menjabat di masa mendatang, Luxon hanya menjawab, “Jangan pernah berkata tidak.” Hal ini menunjukkan bahwa meskipun insiden tersebut serius, peluang untuk pemulihan tidak sepenuhnya tertutup.
Sebagai langkah selanjutnya, Luxon telah menunjuk Scott Simpson sebagai Menteri Perdagangan yang baru. Simpson sebelumnya dikenal sebagai pengawas senior disiplin partai di parlemen, yang mungkin memberikan harapan baru bagi stabilitas dalam pemerintahan Selandia Baru yang saat ini menghadapi tantangan besar.
Insiden pengunduran diri ini menjadi pengingat bahwa tindakan seorang pejabat publik dapat memiliki konsekuensi signifikan, baik bagi individu tersebut maupun bagi pemerintahan secara keseluruhan. Ketika kepercayaan publik menurun, kepemimpinan yang kuat dan bertanggung jawab menjadi kunci untuk menjaga stabilitas politik dan sosial tetap terjaga. Hal ini terutama penting di Selandia Baru, di mana masyarakat semakin memperhatikan akuntabilitas dan integritas pejabat mereka.