PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan pencapaian luar biasa dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp55,78 triliun untuk periode tahun 2024. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 1,31% dibandingkan dengan laba yang tercatat sebesar Rp55,06 triliun pada tahun 2023. Laba ini merupakan hasil dari kinerja positif yang ditunjukkan oleh Bank Mandiri dalam berbagai aspek operasionalnya, termasuk pendapatan bunga, pendapatan berbasis komisi, serta fungsi intermediasi dalam penyaluran kredit.
Dalam laporan keuangannya, Bank Mandiri mencatat pendapatan bunga dan syariah bersih mencapai Rp101,75 triliun, meningkat signifikan sebesar 6,12% year on year (YoY) dari Rp95,89 triliun pada tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh sejumlah faktor, termasuk strategi perusahaan dalam mengelola portofolio pinjaman dan optimalisasi layanan syariah yang semakin diminati.
Strategi Bank Mandiri dalam meningkatkan pendapatan juga terlihat dari pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee-based income yang mencatatkan kenaikan sebesar 15,32% YoY, dari Rp20,50 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp23,64 triliun pada tahun 2024. Hal ini menandakan keberhasilan Bank Mandiri dalam mengembangkan produk dan layanan perbankan yang memberikan nilai tambah bagi nasabah, selain dari kegiatan utama seperti penyaluran kredit.
Terkait dengan fungsi intermediasi, Bank Mandiri telah mencatatkan penyaluran kredit yang sangat baik, mencapai Rp1.623,21 triliun, dengan pertumbuhan signifikan sebesar 19,37% YoY dari Rp1.359,83 triliun pada tahun sebelumnya. Kinerja kredit yang meningkat ini diiringi dengan perbaikan kualitas kredit yang ditunjukkan oleh penurunan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gros menjadi 0,97% dari 1,02% pada tahun 2023, serta NPL net sebesar 0,33% per Desember 2024.
Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) dengan total mencapai Rp1.698,9 triliun, tumbuh 7,73% YoY dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.576,95 triliun. Rincian perolehan DPK meliputi giro sejumlah Rp605,76 triliun, tabungan sebesar Rp665,45 triliun, dan deposito sebesar Rp427,69 triliun. Komposisi CASA (Current Account Saving Account) mencapai 74,83% dari total pendanaan, menunjukkan bahwa Bank Mandiri berhasil menjaga efisiensi biaya dana dalam operasionalnya.
Selain itu, total aset Bank Mandiri juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp2.427,22 triliun pada tahun 2024, naik sebesar 11,64% YoY dari Rp2.174,22 triliun yang tercatat pada tahun sebelumnya. Kenaikan aset ini merupakan refleksi dari peningkatan kinerja dalam seluruh segmen usaha Bank Mandiri, termasuk di sektor korporasi, UMKM, dan ritel.
Kinerja positif yang ditunjukkan oleh Bank Mandiri dalam laporan keuangan tahun 2024 adalah hasil dari strategi yang solid serta pengelolaan risiko yang baik. Bank Mandiri berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya, baik melalui pengembangan produk baru maupun peningkatan kualitas layanan yang ada. Dengan fondasi yang kuat dan pertumbuhan yang berkelanjutan, Bank Mandiri siap menghadapi tantangan di masa depan dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian Indonesia.