Kondisi Kesehatan Menurun, Paus Fransiskus Bocorkan Surat Rindu

Kondisi kesehatan Paus Fransiskus saat ini tengah menjadi sorotan, seiring dengan kabar mengenai kemungkinan penggantinya di masa depan. Dalam konteks ini, Paus Fransiskus mengungkapkan sebuah rahasia mengejutkan tentang persiapan surat pengunduran dirinya yang telah disiapkan sejak tahun 2013, saat ia resmi menjabat sebagai pemimpin spiritual Katolik.

Dalam sebuah wawancara pada tahun lalu, Paus mengungkapkan bahwa surat pengunduran diri tersebut ditandatangani ketika Tarcisio Bertone masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Vatikan. “Saya menyerahkan surat itu kepadanya dengan pesan: ‘Jika saya terhalang oleh alasan medis atau hal lainnya, ini adalah pengunduran diri saya,'” ungkap Paus. Hal ini menunjukkan keseriusan dan kejelian Paus dalam menghadapi risiko kesehatan yang dapat memburuk.

Tarcisio Bertone, seorang kardinal yang merupakan figur penting dalam kepemimpinan Gereja selama masa Paus Benediktus XVI, masih bertahan di Vatikan selama enam bulan setelah Paus Fransiskus terpilih secara resmi pada Maret 2013. Paus menjelaskan bahwa meskipun ia tidak mengetahui kepada siapa surat tersebut diserahkan oleh Bertone, surat itu tetap berada dalam pengawasan pihak berwenang gereja saat itu.

Dalam kondisi kesehatan yang terus menurun, Paus Fransiskus saat ini menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit di Roma. Dalam pernyataan yang dibuat pada hari Minggu (23/2), pihak Vatikan menginformasikan bahwa kondisi kesehatan Paus masih dalam tahap kritis, meskipun ia tidak mengalami gangguan pernapasan yang lebih lanjut.Menurut keterangan tim medis, Paus telah menerima transfusi dua unit sel darah terkonsentrasi yang berkontribusi positif terhadap peningkatan kadar hemoglobinnya. Namun, tantangan kesehatan lainnya terlihat, dengan awal adanya tanda-tanda gagal ginjal yang sedang ditangani dengan intensif.

Paus Fransiskus sendiri menyampaikan rasa terima kasih kepada umat Katolik dan masyarakat luas yang telah berdoa untuk kesembuhannya. Melalui platform media sosial X, ia mengatakan, “Saya menerima banyak pesan penuh kasih, dan saya sangat tersentuh oleh surat serta gambar yang dikirimkan anak-anak. Terima kasih atas doa dan dukungan kalian dari seluruh dunia!”

Dalam konteks ini, pengunduran diri Paus nampak menjadi topik yang semakin relevan. Sejak terpilih, Paus Fransiskus telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah kesehatan yang berdampak pada kemampuannya untuk menjalankan tugas di Vatikan. Ada beberapa isu kesehatan yang sebelumnya menjadi perhatian publik, termasuk masalah pernapasan dan operasi yang pernah dijalaninya.

Dalam sejarah Gereja Katolik, pengunduran diri seorang paus bukanlah hal yang umum. Sebelumnya, Paus Benediktus XVI membuat keputusan untuk mengundurkan diri pada tahun 2013, sebuah langkah yang belum pernah dilakukan sejak abad ke-15. Keputusan tersebut memberikan preseden penting dalam tradisi Gereja Katolik, dan kini pengunduran diri Paus Fransiskus menjadi pembicaraan luas.

Masyarakat Katolik dan pengamat dunia saat ini menunggu dengan cemas untuk melihat perkembangan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan Paus dan apa yang akan terjadi selanjutnya terkait kepemimpinan di Vatikan. Dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, pengumuman tentang surat pengunduran diri Paus Fransiskus memberikan kita gambaran tentang persiapan yang telah dipikirkan dengan matang dalam menghadapi masa depan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi Gereja Katolik secara keseluruhan.

Exit mobile version