Amanda Manopo baru-baru ini mengekspresikan kemarahannya terhadap tuduhan yang menyebutnya sebagai pelakor (perebut suami orang) di media sosial. Peristiwa ini terjadi saat ia melakukan siaran langsung untuk mempromosikan bisnis hijab terbarunya. Dalam siaran tersebut, alih-alih mendapatkan dukungan, ia justru dibanjiri dengan komentar negatif dari netizen.
Tuduhan terhadap Amanda bukanlah hal yang baru. Isu ini muncul sejak ia berakting dalam sinetron populer “Ikatan Cinta” bersama Arya Saloka. Kedekatan mereka dalam sinetron tersebut membuat banyak penonton berasumsi bahwa Amanda menjadi penyebab keretakan antara Arya dan istrinya, Putri Anne. Komentar negatif yang terus-menerus diarahkan kepadanya membuat Amanda merasa geram.
Sebagai respons, Amanda menantang netizen untuk terus memberikan komentar negatif tersebut. “Biarin aja enggak usah di-block, kepingin tahu gue. Sekali-kali gue kepingin ladenin deh orang-orang kayak gitu,” ujarnya dengan nada penuh emosi. Ia mengungkapkan rasa frustrasinya dan menyatakan sudah cukup sabar menerima tuduhan sebagai perusak rumah tangga orang lain.
Di dalam siaran langsungnya, Amanda bahkan menawarkan untuk menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh netizen. “Kasih pertanyaan-pertanyaan aja, gue jawabin semuanya. Gue sih nggak takut, lagi nggak ada takut-takutnya sekarang. Biasanya gue yang disentil melulu, gue sentil balik nih,” tegas Amanda. Pernyataan ini menunjukkan keberaniannya untuk berhadapan langsung dengan kritik yang diterimanya.
Belum ada klarifikasi resmi dari Amanda Manopo, Arya Saloka, maupun Putri Anne terkait rumor perselingkuhan yang beredar. Situasi ini memunculkan tanda tanya di kalangan penggemar dan publik mengenai kebenaran dari tuduhan tersebut. Sementara itu, media sosial kembali menjadi ajang perdebatan di antara para netizen, ada yang mendukung Amanda dan ada juga yang tetap berpihak kepada Putri Anne.
Isu pelakor di kalangan publik seringkali memicu reaksi beragam, menggambarkan betapa kuatnya pengaruh media dan persepsi publik terhadap kehidupan pribadi seseorang, terutama bagi para selebriti. Kasus Amanda Manopo adalah satu dari sekian banyak contoh di mana seseorang dapat mengalami serangan di ranah media sosial tanpa adanya bukti nyata. Reaksi Amanda menunjukkan betapa pentingnya bagi publik untuk berhati-hati dalam menyebarkan tuduhan dan opini.
Sambil menunggu konfirmasi lebih lanjut dari para pihak yang terlibat, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menanggapi isu-isu yang beredar di media sosial. Berbagai perspektif seharusnya dapat membuka ruang diskusi yang lebih sehat, bukan justru menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Sebuah pelajaran berharga bagi semua, terutama dalam era informasi yang cepat ini.