Indonesia Siap Memimpin Transformasi Keuangan dan Perdagangan AI

LEMBAGA pengembangan manajemen, PPM Manajemen, mempertegas komitmen untuk mendorong inovasi dan transformasi digital di Indonesia. Dalam upaya ini, PPM Manajemen berperan sebagai organisasi pendukung di The Asian Banker Summit 2025, yang akan digelar di Jakarta pada 21–22 Mei 2025. Kegiatan tersebut diawali dengan focus group discussion (FGD) bertemakan “AI untuk Ekonomi Digital Masa Depan: Peluang dan Tantangan di Sektor Perbankan, Fintech, dan Perdagangan”, diadakan di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta.

Kepala Divisi Pemasaran Korporat PPM Manajemen, Aries Heru Prasetyo, menyatakan bahwa melalui partisipasinya dalam summit ini, PPM Manajemen ingin mendukung Indonesia menjadi pemimpin dalam transformasi keuangan dan perdagangan berbasis kecerdasan buatan (AI) di Asia. “Kami meyakini bahwa transformasi peran AI, khususnya di dunia perbankan, fintech, dan perdagangan, harus beriringan dengan penguatan kapasitas organisasi,” ungkapnya.

FGD tersebut dihadiri oleh sejumlah narasumber penting, antara lain Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto, Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, Ketua Umum AFPI Entjik S Djafar, dan Presiden TAB Global Foo Boon Ping. Mereka bersama-sama menekankan posisi strategis Indonesia dalam transformasi digital di kawasan ASEAN.

Beberapa poin utama yang dibahas dalam FGD meliputi:
1. Pemanfaatan AI untuk memperkuat rantai pasok keuangan, terutama untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
2. Integrasi AI dalam kebijakan moneter dan pengawasan regulasi (SupTech).
3. Pengembangan infrastruktur pembayaran yang lebih baik.
4. Pentingnya membangun kerangka etika AI yang kuat dalam sektor perbankan dan fintech.
5. Dorongan untuk kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mempercepat adopsi AI secara berkelanjutan.

Menurut Foo Boon Ping, Indonesia dipilih sebagai tuan rumah summit karena dianggap sebagai titik pertemuan paling dinamis antara kebijakan, inovasi teknologi, dan kepemimpinan bisnis di ASEAN. Adisatrya Suryo Sulisto juga menegaskan pentingnya mengadopsi teknologi baru dalam perdagangan. “Kami mendukung pengembangan AI karena manfaatnya sudah dirasakan di sektor perdagangan. Digitalisasi telah mempercepat pertumbuhan nilai transaksi e-commerce di Indonesia, yang diperkirakan mencapai sekitar Rp500 triliun pada 2024,” ujarnya.

Sebagai organisasi pendukung, PPM Manajemen bekerja sama dengan berbagai mitra industri, termasuk Perbanas, FIDE Forum, Goisto Consulting, dan institusi teknologi global seperti ACI Worldwide, Deutsche Bank, Google Cloud, dan banyak lagi. Dalam usaha mereka selama lebih dari 57 tahun, PPM Manajemen telah menjadi mitra berbagai organisasi pemerintah, BUMN, swasta, dan organisasi nirlaba dalam upaya meningkatkan kemampuan manajerial.

PPM Manajemen juga menawarkan solusi manajemen terintegrasi melalui berbagai program, termasuk Program Pengembangan Eksekutif, Pelatihan Sertifikasi, Riset dan Konsultansi, serta Sekolah Tinggi Manajemen. Dengan langkah ini, PPM Manajemen berupaya mendukung Indonesia dalam mengadopsi teknologi AI yang dapat memperkuat sektor keuangan dan perdagangan, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing nasional di level regional dan global.

Transformasi keuangan dan perdagangan berbasis AI bukan hanya merupakan sebuah peluang, tetapi juga tantangan. Para stakeholder diajak untuk berkolaborasi dalam mencari solusi yang berkelanjutan dan efektif agar Indonesia dapat memimpin di bidang ini, dengan harapan bahwa adopsi AI yang berhasil dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan.

Exit mobile version