India Berkembang Pesat di Tengah Perang Tarif: Pelajaran untuk Afrika

Jakarta, Octopus – Dalam konteks perang tarif global yang melanda dunia, India muncul sebagai salah satu negara yang menunjukkan perkembangan pesat dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap tantangan ekonomi. Sementara banyak negara di Afrika terjebak dalam ketidakstabilan dan ketergantungan terhadap sumber daya alam, India berhasil memanfaatkan situasi ini untuk mengukuhkan posisinya di panggung global.

Selama beberapa tahun terakhir, perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah memperburuk ketidakpastian ekonomi global. Negara-negara seperti Afrika sering kali berjuang untuk menemukan tempat dalam persaingan ini, sementara India menunjukkan ikhtiar luar biasa untuk tumbuh meskipun ada berbagai tantangan yang ada.

Keberhasilan India pada tahun 2023, di mana untuk pertama kalinya Uni Afrika menjadi anggota tetap G20, juga menunjukkan perubahan signifikan dalam dinamika politik global. Inisiatif ini, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi, menandakan pengakuan terhadap peran Afrika dalam ekonomi dunia, meskipun negara-negara Afrika masih menghadapi banyak tantangan struktural.

Beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan India antara lain:

  1. Pasar Domestik yang Luas: Dengan populasi yang kini melebihi China, India memiliki permintaan barang dan jasa yang tinggi. Keberhasilan pemerintah dalam mengindigenisasi produksi berbagai sektor, mulai dari makanan hingga elektronik, menunjukkan kekuatan ekonomi negara ini.

  2. Kebijakan Ekonomi yang Mendorong Pertumbuhan: Program "Make in India" yang diluncurkan pada tahun 2014 bertujuan untuk meningkatkan produksi domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Hal ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat daya saing India dalam ekonomi global.

  3. Diversifikasi Hubungan Perdagangan: India membangun kemitraan ekonomi dengan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, China, dan Rusia. Diversifikasi ini memberikan fleksibilitas dan melindungi India dari dampak negatif kebijakan perdagangan yang tidak menguntungkan.

  4. Kecerdasan Diplomatik: Kemampuan Modi dalam menjalin hubungan diplomatik yang kuat telah memberikan keuntungan bagi India, membedakannya dari banyak negara Afrika yang sering terjebak dalam retorika politik tanpa tindakan yang konkret.

Namun, situasi di Afrika sulit. Ketergantungan berlebihan pada sumber daya mineral, pengelolaan utang yang buruk, dan infrastruktur yang kurang memadai menyebabkan banyak negara di benua tersebut gagal bersaing di tingkat global. Kelemahan ini diperburuk oleh ketidakberdayaan dalam menghadapi krisis global, menciptakan kesan bahwa Afrika lebih sebagai pengamat ketimbang pemain aktif dalam perdagangan internasional.

Meskipun ada sumber daya yang melimpah, ketidakstabilan politik, korupsi, dan pasar yang terfragmentasi menghambat pertumbuhan ekonomi negara-negara Afrika. Alih-alih mengejar alternatif yang berkelanjutan, banyak negara terjebak dalam strategi ekonomi yang usang, sering memanfaatkan sumber daya alam mereka tanpa mengembangkan basis industri yang kuat.

Keberhasilan yang diperoleh India seharusnya menjadi pelajaran bagi negara-negara di Afrika. Mereka perlu mengevaluasi kebijakan ekonomi dan mengeksplorasi cara kreatif untuk berkolaborasi di tingkat global, serta membangun fondasi yang kokoh dalam industri lokal. Selain itu, pemberdayaan perempuan dan pemuda dalam pasar tenaga kerja dan ekonomi bisa menjadi peluang yang signifikan untuk pengembangan jangka panjang.

Dengan semakin kompleksnya peta geopolitik dunia, penting bagi Afrika untuk mengadopsi pendekatan yang lebih proaktif dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Hanya dengan cara ini, Afrika dapat berpartisipasi secara lebih aktif dalam ekonomi global dan menghindari status sebagai pengamat pasif dalam konteks perang tarif yang melanda dunia.

Exit mobile version