JAKARTA – Ibu hamil menghadapi berbagai risiko kesehatan, dan salah satu yang terpenting adalah gangguan panggul. Deteksi dini terhadap masalah ini sangatlah esensial untuk menjaga kualitas hidup wanita selama dan setelah kehamilan.
Menurut Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K), kehamilan dapat menyebabkan kelemahan otot panggul pada wanita. Jika tidak terdeteksi lebih awal, gangguan panggul ini dapat berakibat serius, seperti inkontinensia urine dan prolaps organ panggul. “Hamil dapat menyebabkan kekenduran dan kelemahan otot dasar panggul, yang terjadi sekitar 7,5 persen dari ibu hamil,” ujar dr. Budi saat memperkenalkan perangkat inovatif bernama PI-ONE di RS. YPK Mandiri, Menteng.
Dengan kemajuan teknologi, PI-ONE hadir sebagai solusi yang dapat membantu mendiagnosis berbagai gangguan panggul pada perempuan. Perangkat ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menggabungkan sensor elektromiografi (EMG) dan ultrasonografi. Ini memungkinkan deteksi kondisi-kondisi yang sering kali sulit diidentifikasi, seperti nyeri kronis panggul dan disfungsi seksual.
Dalam penjelasannya, dr. Budi menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah masalah yang lebih serius. “Dengan adanya PI-ONE, kita bisa mendeteksi lebih awal. Di samping itu, pemulihan juga bisa berlangsung lebih cepat, sekitar tiga bulan, jika masalahnya dikelola sedari awal,” jelasnya.
Berikut adalah beberapa gangguan panggul yang dapat dideteksi dengan perangkat ini:
- Inkontinensia Urine: Ketidakmampuan menahan urin yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
- Prolaps Organ Panggul: Kondisi di mana organ panggul turun dari posisi normal, yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.
- Nyeri Kronis Panggul: Rasa sakit yang berkepanjangan dan dapat mengganggu kualitas hidup.
- Disfungsi Seksual: Kondisi yang dapat memengaruhi hubungan seksual dan kesehatan mental.
Proses deteksi ini menjadi penting karena banyak wanita mungkin tidak menyadari adanya masalah panggul. “Banyak yang setelah melahirkan tidak kunjung sembuh. Oleh sebab itu, deteksi dini sangat penting,” tambah dr. Budi.
Dalam konteks ini, kesadaran akan kesehatan panggul harus ditingkatkan, terutama di kalangan ibu hamil. Penting bagi mereka untuk memahami bahwa kelemahan otot panggul bukanlah hal yang sepele. Jika didiamkan, masalah ini dapat memengaruhi kehidupan seksual dan kesehatan sehari-hari mereka.
Organisasi kesehatan juga terus mendorong edukasi terkait kesehatan panggul di kalangan wanita, agar mereka memahami dampak kehamilan terhadap tubuh mereka. “Kesehatan panggul seharusnya menjadi salah satu perhatian utama bagi ibu hamil, terutama dalam konteks kehamilan yang sehat,” kata dr. Budi.
Perkembangan teknologi kesehatan, seperti PI-ONE, menunjukkan harapan baru dalam deteksi dan penanganan masalah panggul. Dengan alat ini, ibu hamil tidak hanya bisa mendapatkan diagnosis yang tepat, tetapi juga pilihan penanganan yang lebih efektif.
Kondisi kesehatan yang diabaikan selama kehamilan berpotensi menyebabkan masalah lebih besar di masa mendatang. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk tidak menoleransi gejala-gejala yang muncul dan berkonsultasi dengan tenaga medis. Deteksi dini bukan hanya tentang menemukan masalah, tetapi juga tentang menjaga kesehatan jangka panjang wanita.
Kesehatan panggul tetap menjadi salah satu aspek penting dalam perjalanan kehamilan. Dengan upaya yang tepat, ibu hamil dapat menjalani proses kehamilan yang lebih sehat dan meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.