
Tim pengamatan bulan dari berbagai negara, termasuk Filipina, Malaysia, dan Brunei, mengumumkan secara resmi bahwa 1 Ramadan akan jatuh pada hari ini, 2 Maret 2025. Pengamatan bulan sabit sebagai tanda dimulainya bulan suci ini merupakan tradisi penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dalam bulan Ramadan, umat Muslim diharuskan berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, meliputi penahanan diri dari makanan, minuman, dan segala bentuk hawa nafsu.
Dalam menetapkan awal bulan Ramadan, tim Hisab Rukyat berperan besar melalui pengamatan hilal. Pada 28 Februari 2025, mereka mengamati posisi hilal di beberapa lokasi, termasuk Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Namun, menurut laporan terbaru, bulan sabit belum terlihat di negara-negara ini pada tanggal tersebut. Mengacu pada hasil pengamatan itu, keputusan diambil untuk memulai Ramadan pada tanggal 2 Maret.
Di Brunei, Pusat Astronomi UEA memberikan pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa bulan suci Ramadan juga dimulai pada tanggal yang sama. Pengisytiharan ini menambah kepastian bagi masyarakat Brunei untuk mempersiapkan diri memasuki bulan yang penuh berkah.
Sementara itu, di Malaysia, media lokal melaporkan hal serupa. Pengamatan bulan di negara itu menunjukkan bahwa bulan sabit tidak terlihat pada 28 Februari, sehingga Ramadan dimulai pada 2 Maret. Keputusan ini mengikuti kaidah yang telah ditetapkan oleh otoritas terkait dan membantu umat Islam di Malaysia dalam melakukan persiapan sebelum menjalani ibadah puasa.
Filipina juga memastikan bahwa bulan sabit tidak terlihat pada hari yang sama. Komisi Nasional Muslim Filipina mengumumkan bahwa, sesuai dengan hasil pengamatan, bulan suci Ramadan akan dimulai pada hari Minggu, 2 Maret. Hal ini menunjukkan keseragaman antara ketiga negara dalam menetapkan awal bulan Ramadan, yang penting bagi umat Muslim dalam menjalani ibadah puasa.
Proses pengamatan bulan relevan dengan penetapan awal Ramadan dan menjadi tradisi yang dihormati di kalangan umat Muslim. Selama bulan penuh berkah ini, umat Muslim di seluruh dunia bersatu dalam melaksanakan ibadah puasa, yang bukan hanya menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga melatih kesabaran, meningkatkan kepedulian sosial, serta memperkuat ikatan komunitas.
Berpuasa di bulan Ramadan memiliki makna yang mendalam, termasuk pelajaran tentang empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Selain itu, bulan ini juga merupakan waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, dengan meningkatkan ibadah dan kegiatan sosial.
Sebagai contoh, selama bulan Ramadan, banyak umat Muslim yang terlibat dalam kegiatan berbagi makanan kepada mereka yang membutuhkan, serta memperbanyak aktivitas spiritual seperti membaca Al-Qur’an dan melaksanakan salat malam. Di saat yang sama, para umat Muslim juga memanfaatkan momen ini untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan sesama.
Seiring dengan dimulainya Ramadan, penting bagi umat Muslim di Filipina, Malaysia, dan Brunei untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Persediaan Makanan: Mempersiapkan makanan sahur dan berbuka puasa yang sehat serta bergizi.
- Ibadah: Merencanakan waktu untuk ibadah tambahan seperti salat tarawih dan tilawah Al-Qur’an.
- Sosial: Mengatur waktu untuk berinteraksi dan berbagi dengan komunitas lokal.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan umat Muslim dapat menjalani bulan Ramadan dengan penuh berkah dan kedamaian. Para umat Muslim di ketiga negara ini siap menyambut bulan penuh rahmat dan maghfirah ini dengan hati yang penuh harapan dan semangat.