Ernest Prakasa Sindir Selebriti Pendukung Prabowo-Gibran: Kontrak?

Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru berusia beberapa bulan, namun sudah mendapatkan sorotan tajam dari publik. Kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tak sejalan dengan visi “Indonesia Emas” yang dijanjikan saat kampanye Pilpres 2024 semakin menguat. Hal ini didorong oleh berbagai masalah yang menyentuh sektor ekonomi, sosial, dan politik.

Sejumlah kebijakan kontroversial, seperti pengurangan anggaran kementerian untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan nilai mencapai Rp300 triliun, menjadi sorotan. Di saat yang sama, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah hingga mencapai Rp16.000 per dolar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami penurunan lebih dari 6 persen, menambah kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah.

Kritik terhadap pemerintahan tidak hanya berasal dari masyarakat, tetapi juga melibatkan para publik figur dan selebriti yang sebelumnya menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran. Salah satu suara kritik yang paling mencolok datang dari Ernest Prakasa, seorang komika, sutradara, dan produser film. Dalam sebuah video yang diunggah melalui akun Instagram-nya pada 21 Maret 2025, Ernest melontarkan pertanyaan yang menyentil para selebriti pendukung Prabowo-Gibran, “Kontrak kalian udah abis apa belum?”

Pertanyaan ini menciptakan perhatian luas karena dianggap mewakili suara publik yang mulai meragukan komitmen para pendukung. Dalam video tersebut, Ernest mempertanyakan ketidakhadiran suara mereka di tengah kondisi negara yang dianggap kritis. Ia menyerukan agar para selebriti yang pernah mendukung pasangan calon nomor urut 02 untuk lebih responsif dan tidak hanya berdiam diri.

Ernest menegaskan bahwa jika para publik figur kini berada dalam posisi politik tertentu, seperti di partai atau dalam kabinet, maka wajar jika mereka memiliki kepentingan politik pribadi. Namun, ia juga menyoroti bahwa bagi mereka yang hanya sekadar melakukan dukungan transaksional, seharusnya tidak defensif atau berpura-pura tanpa merasa bersalah.

Menurut Ernest, banyak dari mereka yang mendukung pasangan ini mungkin sekarang menyadari bahwa pilihan politik mereka salah. Ia mengajak publik figur tersebut untuk berani mengakui kesalahan mereka. “Orang Indonesia itu pemaaf. Tinggal bilang, ‘Aduh, sori ya, calon yang gue dukung begini. Gue pikir, dia bener-bener baik. Ternyata nggak’,” tuturnya.

Ernest juga mencatat bahwa situasi ini bukan semata-mata disebabkan oleh perbedaan pandangan, tetapi juga merupakan refleksi dari dinamika dukungan politik yang bersifat pragmatis. Ia menunjukkan bahwa banyak orang, termasuk mereka yang sebelumnya apatis, tidak menyangka bahwa situasi negara akan berkembang seburuk ini. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya kejujuran dalam pengakuan kesalahan, bahkan saat masa lalu dipenuhi dengan keputusan yang dianggap salah.

Dengan semakin meningkatnya kekecewaan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, suara-suara kritis seperti yang disampaikan oleh Ernest Prakasa menjadi penting untuk menyuarakan harapan publik akan transparansi dan akuntabilitas dari para publik figur dan pejabat negara. Ernest menutup pernyataannya dengan ajakan bagi semua untuk mengingat bahwa belum terlambat untuk bersuara dan mengakui kesalahan yang pernah dilakukan. Sebuah ajakan untuk memperjuangkan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia, sekaligus menjadi pengingat akan tanggung jawab setiap individu di dalamnya.

Exit mobile version