Dunia hiburan Indonesia kembali berduka setelah kabar meninggalnya Mat Solar, seorang aktor yang telah memberikan banyak warna dalam perfilman dan televisi Tanah Air. Kepergian Mat Solar meninggalkan jejak yang mendalam, mengingat peran-perannya yang ikonik dan humoris. Berbagai film dan serial yang dibintanginya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah hiburan Indonesia. Berikut adalah beberapa film yang pernah dimainkan oleh Mat Solar selama kariernya yang gemilang.
Pertama, film Dongkrak Antik yang dirilis pada tahun 1982. Dalam film ini, Mat Solar berperan sebagai Tuna Rungu, seorang pria dengan keterbatasan pendengaran. Cerita ini berfokus pada empat karyawan hotel yang memiliki berbagai masalah pribadi, termasuk Mat Solar yang menghadapi tantangan komunikasi akibat keterbatasannya. Karakter Tuna Rungu menyoroti keunikan dan humor dalam kesulitan yang dihadapi, menggambarkan bagaimana setiap individu memiliki tantangannya masing-masing.
Selanjutnya, ada film Dilihat Boleh Dipegang Jangan yang tayang pada tahun 1983. Disutradarai oleh Danu Umbara, film ini melihat Mat Solar berperan sebagai dirinya sendiri dalam cerita tentang Jacky, seorang pemuda yang kembali ke kota setelah dibesarkan di desa oleh kakeknya. Karakter Jacky, yang lugu dan jujur, menciptakan situasi komedi di tengah pergolakan kehidupan modern, menjadikan film ini sebagai salah satu karya yang mencerminkan transisi budaya masyarakat Indonesia.
Tahun 1984, Mat Solar kembali hadir dalam film Diluar Batas. Meskipun informasi spesifik mengenai karakter yang dimainkannya belum lengkap, film ini sukses menggambarkan berbagai konflik yang dialami karakter utamanya, memperlihatkan sisi dramatis dari bakat aktingnya.
Kemudian, dalam film Jungle Virgin Force yang dirilis pada 1988, Mat Solar berperan dalam sebuah aksi petualangan yang mengedepankan ketegangan dan perjuangan. Film ini memperlihatkan bakat aktingnya dalam peran yang memerlukan emosi dan aksi yang mendebarkan, berkolaborasi dengan aktor terkenal Lydia Kandau.
Di dunia televisi, Bajaj Bajuri, yang tayang perdana pada tahun 2002, menjadi salah satu karya paling terkenalnya. Dalam serial ini, Mat Solar berperan sebagai Bajuri, seorang sopir bajaj yang harus menghadapi berbagai situasi lucu dan dramatis dalam kehidupan sehari-harinya. Serial ini menjadi sangat populer di Indonesia, mencatatkan 1.287 episode dan mampu menarik perhatian banyak penonton berkat humor yang segar dan relatable.
Tahun 2009, Mat Solar kembali terjun ke layar lebar melalui film Wakil Rakyat, di mana ia memerankan seorang sopir bajaj dengan latar belakang politik dan sosial. Film ini menambahkan dimensi baru dalam peran yang biasa ia mainkan, memberikan sentuhan komedi khas yang menjadi ciri khasnya.
Tidak hanya itu, Mat Solar juga tampil dalam Tukang Bubur Naik Haji: The Series pada tahun 2012. Dalam serial ini, ia memerankan karakter Tukang Bubur Haji Sulam, yang mencerminkan kehidupan sehari-hari seorang tukang bubur dan interaksinya dengan masyarakat. Dengan total 2.120 episode, serial ini menjadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu oleh penonton, memadukan nilai-nilai moral dengan humor yang menyentuh.
Kepergian Mat Solar tidak hanya meninggalkan duka di kalangan penggemar, tetapi juga di hati rekan-rekannya di industri hiburan. Hasil karya dan kontribusinya dalam perfilman dan televisi Indonesia akan dikenang selamanya. Meskipun dia telah tiada, peran-perannya yang ikonik akan terus hidup dan menginspirasi banyak orang, mengingatkan kita akan kekuatan humor dan kehangatan yang dibawanya ke dalam berbagai karakter yang ia perankan sepanjang kariernya.