China kembali membuat terobosan besar dalam sektor energi dengan penemuan thorium. Negara ini mengklaim telah mengidentifikasi satu juta ton thorium di Kompleks Pertambangan Bayan Obo, yang terletak di Provinsi Fujian dan Hainan. Penemuan ini dianggap monumental karena jumlah thorium tersebut cukup untuk menyuplai listrik ke seluruh rumah tangga di Amerika Serikat selama lebih dari seribu tahun. Selain itu, jika dieksploitasi sepenuhnya, cadangan thorium ini dapat menyediakan sumber energi yang stabil bagi China selama 60.000 tahun ke depan.
Menurut laporan dari Daily Galaxy, limbah dari ekstraksi bijih besi di lokasi ini mengandung thorium dalam jumlah yang mengesankan. “Berdasarkan perkiraan, jika cadangan ini dieksploitasi sepenuhnya, Tiongkok dapat memiliki pasokan energi yang stabil selama ribuan tahun,” kata laporan tersebut.
Thorium sendiri adalah logam alami yang sedikit radioaktif. Pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Swedia, Jons Jakob Berzelius, pada tahun 1828, nama thorium diambil dari Thor, dewa petir dalam mitologi Nordik. Logam ini dapat ditemukan dalam jumlah kecil di banyak jenis batuan dan tanah, serta ada tiga kali lebih banyak dibandingkan uranium di bumi. Thorium dikenal karena stabilitasnya dan meluruh dengan sangat lambat, akhirnya berubah menjadi timbal-208.
Di dalam negeri, thorium dipandang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan uranium. Dalam bentuk murni, thorium berwarna putih berkilau tetapi dapat berubah menjadi abu-abu atau hitam saat terpapar udara. Ketika dipanaskan, thorium dapat menyala dengan cahaya putih yang terang. Salah satu keunggulan thorium adalah efisiensi panasnya yang lebih baik serta menghasilkan lebih sedikit gas berbahaya, menjadikannya kandidat ideal sebagai sumber energi yang lebih aman dan tahan lama.
Thorium banyak ditemukan dalam mineral monasit, yang mengandung sekitar 6-7 persen thorium fosfat. Cadangan sumber daya monasit di dunia diperkirakan mencapai 16 juta ton, dengan sebagian besar terdapat di India, meskipun beberapa negara lain juga memiliki cadangan thorium yang signifikan. Untuk mendapatkan thorium, monasit harus melalui proses kimia tertentu menggunakan natrium hidroksida pada suhu tinggi. Mineral lain yang umum yang mengandung thorium adalah thorite, yang banyak ditemukan di Idaho, Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan Badan Tenaga Nuklir (NEA), total cadangan thorium yang diketahui di dunia mencapai 6,2 juta ton. Namun, banyak sumber mineral thorium lainnya di berbagai negara, termasuk beberapa di Asia, yang belum diteliti secara menyeluruh.
Penemuan cadangan thorium yang besar di China ini mengindikasikan potensi besar bagi masa depan energi dunia. Jika Cina dapat mengembangkan teknologi pengolahan thorium yang lebih efisien dan aman, energi dari thorium bukan hanya bisa menjadi sumber yang berkelanjutan, tetapi juga dapat mengatasi tantangan krisis energi global. Dengan karakteristiknya yang ramah lingkungan dan efisien, thorium dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat di seluruh dunia.
Dengan perkembangan ini, harapan besar muncul bahwa thorium dapat memainkan peran kunci dalam energi global di masa depan, menggantikan sumber energi konvensional yang lebih berbahaya. Inovasi dan pemanfaatan thorium dapat membuka jalan bagi dunia yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.