Benarkah Kecelakaan Pesawat Meningkat? Temukan Faktanya di Sini!

Kecelakaan pesawat kembali menjadi sorotan publik setelah dalam dua bulan terakhir terpantau empat insiden yang melibatkan penerbangan komersial, tiga di antaranya berujung fatal. Dengan penambahan kecelakaan dari pesawat pribadi, total insiden yang tercatat mencapai 113 sejak awal tahun 2025, di mana 15 di antaranya menyebabkan korban jiwa. Angka tersebut terdengar signifikan, namun muncul pertanyaan, apakah kecelakaan pesawat benar-benar mengalami peningkatan?

Mengacu pada data dari National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat, yang dipublikasikan oleh IFL Science, jumlah kecelakaan pesawat pada Januari dan Februari 2025 sebenarnya menunjukkan tren yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 dan 2023. Meskipun beberapa kecelakaan baru-baru ini mencuat dan menarik perhatian, data statistik menunjukkan bahwa transportasi udara tetap menjadi salah satu moda transportasi paling aman.

Ismo Aaltonen, mantan kepala penyelidik kecelakaan udara Finlandia, pun menyoroti hal yang sama, menyatakan bahwa perjalanan menuju bandara sering kali dianggap lebih berisiko ketimbang penerbangan itu sendiri. Data dari International Civil Aviation Organization (ICAO) juga mencerminkan penurunan kecelakaan pesawat secara global, dari 4,4 per juta keberangkatan pada tahun 2005 menjadi hanya 1,9 pada tahun 2023. Begitu juga dengan jumlah korban jiwa yang menurun drastis dari 824 pada tahun 2005 menjadi 72 pada tahun 2023.

Persepsi bahwa kecelakaan pesawat meningkat sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis dan pemberitaan media sosial. David Spiegelhalter, profesor statistik emeritus di University of Cambridge, menegaskan bahwa meskipun ada beberapa insiden yang terjadi berdekatan, secara statistik, angka kecelakaan tetap rendah. “Di era digital, berita tentang kecelakaan pesawat menyebar dengan cepat, lebih mencolok dibandingkan ribuan penerbangan lain yang berlangsung dengan aman setiap hari,” ujarnya.

William Brady, asisten profesor manajemen dan organisasi di Northwestern University, menggarisbawahi bahwa media sosial sering kali hanya menyoroti insiden dramatis dan mengabaikan gambaran keseluruhan mengenai keselamatan penerbangan. Hal ini dapat memperburuk efek psikologis yang dialami oleh publik, sehingga menciptakan kesan bahwa kecelakaan pesawat semakin sering terjadi.

Kekhawatiran tidak hanya datang dari psikologi publik, tetapi juga dari kebijakan yang berdampak pada keselamatan penerbangan. Pemangkasan anggaran dan pengurangan jumlah karyawan di Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat menimbulkan sejumlah reaksi terkait potensi dampaknya pada keselamatan penerbangan. Meskipun belum ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa pengurangan ini berhubungan dengan peningkatan kecelakaan, para pakar penerbangan, termasuk Jeff Guzzetti, menunjukkan bahwa pengurangan tenaga kerja di bidang keselamatan tidak akan memperbaiki keamanan dan dapat meningkatkan risiko.

Secara keseluruhan, meskipun beberapa insiden kecelakaan pesawat baru-baru ini menjadi sorotan media dan masyarakat, data statistik yang ada menunjukkan tren penurunan dalam kecelakaan. Hal ini menegaskan bahwa perjalanan udara tetap menjadi pilihan transportasi yang aman. Insiden-insiden yang terjadi mungkin luar biasa dan menarik perhatian, namun fakta-fakta dan data menunjukkan bahwa kecelakaan pesawat masih merupakan kejadian yang sangat jarang. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa angka keseluruhan tidak dapat dilihat hanya dari beberapa peristiwa terkini, melainkan harus mempertimbangkan data jangka panjang yang menunjukkan penurunan secara konsisten dalam keselamatan penerbangan global.

Exit mobile version