AS Batalkan Kenaikan Tarif Baja dan Aluminium Terhadap Kanada!

Pemerintah Amerika Serikat resmi membatalkan rencana untuk menggandakan tarif impor pada baja dan aluminium dari Kanada. Keputusan ini diungkapkan oleh penasihat perdagangan senior Gedung Putih, Peter Navarro, yang berbicara di hadapan wartawan di luar Gedung Putih. Menurut Navarro, pembatalan ini terjadi setelah Perdana Menteri Ontario, Doug Ford, menyatakan akan menarik kembali kebijakan biaya tambahan listrik yang sebelumnya dianggap mencemaskan oleh pihak AS.

Navarro menyampaikan harapannya agar retorika yang tajam antara kedua negara dapat mereda seiring dengan pembatalan rencana tarif tersebut. “Saya pikir dia [Doug Ford] akhirnya memahami bahwa ini bukanlah pertarungan yang harus diperjuangkan. Aku telah mendorong teman-teman kita di Kanada untuk meredam retorika mereka,” ungkap Navarro.

Meskipun begitu, tarif sebesar 25% untuk aluminium dan baja dari Kanada tetap berlaku. Kebijakan ini, yang diambil pada awal pemerintahan Presiden Donald Trump, masih menjadi beban bagi industri Kanada, yang tergantung pada pasar AS. Pada tahun sebelumnya, AS memberlakukan tarif ini dengan alasan untuk melindungi industri lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Pengumuman ini memberikan sedikit kelegaan bagi Kanada, di mana sektor otomotif dan konstruksi sangat bergantung pada pasokan aluminium dan baja. Keduanya merupakan material penting dalam banyak proses manufaktur yang terjadi di negara tersebut. Sementara itu, keputusan ini juga menggambarkan perubahan arah kebijakan perdagangan AS yang sedang berlangsung.

Pernyataan Navarro mencerminkan iktikad untuk memperbaiki hubungan perdagangan yang sempat memburuk antara AS dan Kanada. Hal ini menciptakan harapan akan adanya negosiasi yang lebih positif di masa mendatang. Dalam konteks ini, penting untuk menyoroti bahwa sebelum pembatalan ini, ketegangan antara kedua negara meningkat sebagai akibat dari kebijakan ekonomi dan retorika saling tuduh yang berkembang.

Navarro juga menyinggung pengalaman pasar saham dan keyakinannya terhadap kebijakan “Trumponomics,” yang diidentifikasikan sebagai strategi ekonomi yang diusung oleh pemerintahan Trump. Ia memandang bahwa para investor perlu tetap optimis dan tidak mudah panik terhadap fluktuasi pasar, meskipun akui bahwa transisi menuju kebijakan ini akan terasa “sedikit bergejolak.”

Keputusan untuk membatalkan rencana kenaikan tarif ini menunjukkan ketepatan strategi diplomasi dan perdagangan yang ingin diambil oleh pemerintahan AS. Dengan memperhitungkan dampak terhadap hubungan dagang, langkah ini mungkin saja dijadikan sebagai usaha untuk memperbaiki kerja sama ekonomi antara AS dan Kanada, dua negara mitra dagang utama.

Bagaimana dampak selanjutnya terhadap hubungan bilateral ini masih perlu diamati. Situasi ini mengisyaratkan bahwa kebijakan perdagangan tidak hanya ditentukan oleh angka dan angka, tetapi juga oleh hubungan diplomatik dan persepsi di atasnya. Di sisi lain, Kanada harus tetap siap dengan kebijakan tarif yang ada, sembari berharap untuk negosiasi lebih lanjut yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

Keputusan pembatalan rencana kenaikan tarif ini menjadi cerminan dari dinamika hubungan internasional yang terus berkembang, terutama dalam konteks perdagangan yang kompleks. Pemerintah AS dan Kanada kini dihadapkan pada tantangan untuk menjaga momentum positif ini sambil terus berupaya memperkuat sektor industri masing-masing.

Back to top button