Arema FC Sambangi Keluarga Korban Tragedi Jelang Pulang ke Kanjuruhan

Malang, Octopus – Manajemen Arema FC mengadakan pertemuan dengan 89 keluarga korban Tragedi Kanjuruhan di kantor klub pada Jumat, 18 April 2025, sebelum mereka kembali bertanding di Stadion Kanjuruhan. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi, terutama menjelang bulan Syawal pasca-Ramadan, dan sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban yang kehilangan nyawa dalam insiden yang terjadi pada 1 Oktober 2022.

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, atau yang akrab disapa Inal, mengungkapkan bahwa kehadiran sekitar 80 persen dari keluarga korban dalam pertemuan ini sangat bermakna dan menegaskan semangat kebersamaan yang ingin dijalin oleh klub dengan mereka. “Kehadiran mereka merepresentasikan ikatan dan saling dukung yang sangat penting bagi kita semua,” kata Inal.

Dalam pertemuan tersebut, manajemen Arema FC dan keluarga korban terlibat dalam dialog aktif mengenai berbagai program yang dirancang untuk memberi manfaat kepada keluarga. Inal menekankan pentingnya masukan dari keluarga dalam perencanaan program-program tersebut untuk memastikan bahwa langkah yang diambil sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka.

“Inisiatif yang dibahas mencakup potensi partisipasi aktif keluarga korban dalam kegiatan pemulihan yang diinisiasi oleh klub serta peran mereka dalam mendukung pertandingan Arema FC.” Ujar Inal, menambahkan bahwa keterlibatan keluarga dalam berbagai aktivitas akan menjadi bagian penting dari proses pemulihan.

Pertemuan ini tak hanya sekadar seremonial, tetapi juga diharapkan dapat menjadi landasan bagi hubungan yang lebih erat antara Arema FC dan Aremania pasca-tragedi. Dengan rencana untuk kembali bermain di Stadion Kanjuruhan, yang telah selesai direnovasi dan diresmikan, manajemen Arema FC berharap bisa membangkitkan kembali semangat komunitas sepakbola di Malang.

Inal juga menyampaikan harapannya bahwa setiap langkah ke depan tidak hanya akan mengingat kembali keluarga korban tetapi juga menciptakan harapan baru bagi proses pemulihan. “Dengan nantinya kita kembali menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai kandang, dan program berkelanjutan yang telah disepakati, kami berharap dapat menciptakan harapan baru bagi semua pihak,” tuturnya.

Rincian lebih lanjut mengenai program yang dipersiapkan oleh manajemen termasuk peningkatan fasilitas, pelatihan khusus bagi anggota komunitas untuk meningkatkan keterlibatan dalam klub, serta inisiatif sosial lainnya yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga korban.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya dapat memberikan hiburan dan semangat, tetapi juga mendekatkan klub dengan masyarakat sekitar, terutama dengan para penggemar yang telah setia mendukung sejak lama. Keluarga korban berperan penting dalam momen kebangkitan ini, di mana mereka diharapkan tidak hanya sebagai pengamat tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan Arema FC menuju masa depan yang lebih cerah.

Dengan melakukan pendekatan terhadap keluarga korban, Arema FC menunjukkan komitmennya untuk tidak melupakan tragedi yang menyentuh hati banyak orang. Saat stadion kembali digunakan, diharapkan suasana baru dan keberanian baru bisa tercipta untuk kebangkitan tidak hanya klub tetapi juga komunitas yang lebih luas.

Saat ini, persiapan menjelang pertandingan perdana di Stadion Kanjuruhan pasca-renovasi terus dilakukan. Arema FC dan para pendukungnya berharap momen ini menjadi simbol pemulihan serta persatuan yang kuat bagi semua, mengingat tragedi Kanjuruhan adalah bagian penting dari sejarah klub dan masyarakat Malang.

Exit mobile version