Apa Itu Nanoteknologi? Kenali Pemikiran Brian Yuliarto, Ahli Baru!

Brian Yuliarto resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (19/2/2025). Penunjukan ini menarik perhatian, mengingat Brian adalah seorang ahli dengan spesialisasi di bidang nanoteknologi, sebuah disiplin ilmu yang semakin relevan dalam berbagai aspek kehidupan saat ini.

Nanoteknologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari objek pada skala yang sangat kecil, umumnya di bawah 1000 nanometer. Nanometer adalah satuan panjang yang setara dengan sepersemiliar meter. Dalam konteks ini, nanoteknologi berfokus pada aplikasi nanosains untuk menciptakan dan memanipulasi material dalam skala nano. Berdasarkan informasi yang dilansir dari Europa.Eu, penerapan teknologi nano ini tidak hanya berguna dalam pembuatan material baru, tapi juga dalam pengembangan piranti fungsional dalam berbagai bidang.

Brian Yuliarto, yang merupakan dosen dan Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (FTI ITB), telah dikenal luas sebagai peneliti di bidang nanomaterial yang berfokus pada energi, biosensor, dan panel surya. Riset yang telah dilakukan oleh lulusan PhD dari University of Tokyo ini menghasilkan lebih dari 343 publikasi ilmiah yang diakui secara internasional dengan 6.000 lebih sitasi.

Keistimewaan material berukuran nano terletak pada sifat uniknya. Material ini menunjukkan ketahanan lebih kuat dan sifat magnetik yang berlainan dibandingkan dengan material pada skala yang lebih besar. Dalam kajian kimia, hal ini menjadikan material nanoteknologi lebih reaktif, dapat memantulkan cahaya dengan lebih efisien, bahkan memperlihatkan perubahan warna tergantung pada ukuran dan strukturnya.

Penggunaan nanoteknologi di kehidupan sehari-hari semakin meluas dan bervariasi. Berikut adalah beberapa aplikasi nanoteknologi yang sudah ada:

  1. Makanan: Nanoteknologi membantu dalam peningkatan kualitas makanan. Contohnya, mayones yang mengandung nano-emulsi memberikan tekstur lembut. Kemasan makanan yang menggunakan nanoteknologi, seperti nanogold, dapat memperpanjang umur simpan dan memperbaiki keamanan pangan.

  2. Obat-Obatan: Dalam dunia medis, nanoteknologi mendukung pengembangan obat yang dapat menargetkan sel-sel sakit dengan lebih efektif, sambil menghindari sel-sel sehat. Hal ini dilakukan dengan menggunakan vesikel seperti liposom.

  3. Komputer: Dalam bidang teknologi informasi, nanoteknologi berkontribusi pada pengembangan chip yang lebih kecil dan terintegrasi, menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan chip tradisional.

  4. Peralatan Olahraga: Inovasi dalam olahraga juga terpengaruh oleh nanoteknologi, di mana alat-alat seperti tongkat golf dan sepeda balap dirancang menjadi lebih ringan dan efisien.

  5. Sunscreen: Tabir surya dibuat dengan partikel nano yang dapat diserap oleh kulit, memberikan perlindungan dari sinar UV secara efektif sambil terasa ringan di kulit.

Dengan latar belakang dan keahlian tersebut, Brian Yuliarto diharapkan dapat mengembangkan kebijakan dan riset yang lebih inovatif di bidang pendidikan tinggi dan teknologi. Pengetahuan mendalamnya tentang nanoteknologi dapat menjadi aset berharga bagi pemerintah dalam merumuskan strategi yang bertujuan meningkatkan daya saing bangsa melalui sains dan teknologi.

Kepemimpinan Brian Yuliarto sebagai Menteri Diktisaintek bisa menjadi momentum penting untuk mendorong pengembangan lebih lanjut dalam nanoteknologi di Indonesia, sehingga tidak hanya berfungsi sebagai disiplin akademis, tetapi juga memberikan dampak nyata dalam kehidupan masyarakat.

Exit mobile version