Astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams kembali ke Bumi dengan selamat pada Selasa, 18 Maret 2025. Mereka mendarat di laut lepas pantai Florida, Amerika Serikat, setelah sembilan bulan menghabiskan waktu di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Misi yang awalnya dijadwalkan berlangsung satu minggu ini terpaksa diperpanjang akibat kerusakan pada pesawat luar angkasa Boeing Starliner yang seharusnya membawa mereka pulang.
Wilmore, yang berusia 62 tahun, dan Williams, 59 tahun, lepas landas dari ISS pada pukul 1:05 dini hari ET menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon. Perjalanan mereka ke Bumi selama 17 jam berakhir pada pukul 5:57 sore waktu Timur dengan mendarat di dekat Tallahassee, Florida. Secara keseluruhan, mereka menghabiskan 286 hari di luar angkasa, meskipun misi ini masih jauh dari memecahkan rekor dunia 437 hari yang dipegang oleh mendiang kosmonot Rusia, Valery Polyakov.
Setelah mendarat, astronot Crew-9 disambut hangat oleh tim pemulihan yang segera mengangkat kapsul dari air. Mereka kemudian diterbangkan ke Pusat Antariksa Johnson NASA di Houston untuk pemeriksaan kesehatan sebelum bisa bersatu kembali dengan keluarga mereka. “Sungguh perjalanan yang luar biasa,” ungkap Nick Hague, komandan misi Crew-9, dalam komunikasi dengan kontrol misi pasca pendaratan. “Saya melihat kapsul penuh senyum lebar.”
Keberhasilan misi ini juga menjadi kabar bahagia bagi penduduk desa di Gujarat, India, yang merupakan tanah leluhur Suni Williams. Mereka menggelar doa dan melakukan ritual tradisional untuk merayakan kepulangannya. Suasana penuh warna terlihat saat penduduk menari dan menyalakan kembang api di malam hari setelah mendengar kabar kepulangan Suni Williams.
Misi ini seharusnya menggunakan Boeing Starliner, yang merupakan pesaing dari kapsul Crew Dragon milik SpaceX. Namun, saat mereka mencapai ISS, Starliner mengalami sejumlah masalah teknis serius seperti kebocoran helium, masalah tekanan pendorong, dan katup propelan yang tidak berfungsi. NASA kemudian memutuskan untuk mengintegrasikan Wilmore dan Williams ke dalam rotasi kru ISS yang biasa setelah menilai bahwa kembali menggunakan Starliner akan terlalu berisiko.
Pada bulan September 2024, Starliner berhasil kembali ke Bumi tanpa awak, sementara kapsul Crew-9 tiba di ISS dengan Nick Hague dan kosmonot Aleksandr Gorbunov dari badan antariksa Roscosmos Rusia. Dalam periode yang sulit ini, Presiden AS Donald Trump mengkritik keterlambatan pemulangan Wilmore dan Williams, namun pejabat NASA menjelaskan bahwa keputusan tersebut murni berdasar pada pertimbangan operasional tanpa ada unsur politik.
Selama sembilan bulan berada di ISS, Wilmore dan Williams menjalani beragam eksperimen ilmiah yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tentang kehidupan di luar angkasa. Meskipun misi ini lebih panjang dari yang direncanakan, pengalaman tersebut memberikan wawasan berharga tentang bagaimana manusia dapat bertahan dan berfungsi di luar angkasa dalam jangka waktu yang lama.
Situasi ini juga membawa tantangan bagi Boeing, yang kini harus menjawab pertanyaan tentang kelangsungan program Starliner mereka. Sementara masa depan proyek tersebut masih tampak tidak pasti, kesuksesan misi Crew-9 menunjukkan kemampuan SpaceX dalam mendemonstrasikan teknologi peluncuran dan pendaratan yang aman serta efektif, dalam sirkulasi misi luar angkasa yang semakin penting bagi eksplorasi masa depan.
Kepulangan Wilmore dan Williams bukan hanya menjadi momen bahagia bagi NASA, tetapi juga merupakan langkah maju dalam program luar angkasa AS yang lebih luas, sembari membuka babak baru dalam lembaran sejarah eksplorasi luar angkasa.